Kebakaran di Gunungkidul Didominasi Kelalaian, Warga Diminta Lebih Waspada

Warga diimbau tidak meninggalkan api yang sedang menyala, baik ketika di dapur, membakar sampah atau lahan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Shutterstock
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Gunungkidul mencatat puluhan kejadian kebakaran selama 2023 ini.

Masyarakat pun diminta untuk lebih waspada saat beraktivitas dengan api.

Pasalnya, peristiwa kebakaran di Gunungkidul didominasi oleh kelalaian manusia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala UPT Damkar Gunungkidul, Handoko.

"Unsur kelalaiannya seperti lupa dan meninggalkan tungku yang sedang menyala saat memasak," jelasnya, Senin (10/07/2023).

Warga Gunungkidul pun kerap membakar sampah dedaunan kering di sekitar lingkungan rumah.

Menurut Handoko, kegiatan ini biasanya juga dilakukan untuk mengusir nyamuk atau sekedar mengurangi rasa dingin.

Begitu juga saat hendak menyiapkan lahan penanaman, yang dilakukan dengan cara dibakar.

Cara ini dinilai rawan dilakukan, terutama saat musim kemarau.

"Sebab saat musim kemarau seperti ini tiupan angin lebih kencang, dan apinya bisa menyebar," ujar Handoko.

Ia pun mengimbau agar warga tidak meninggalkan api yang sedang menyala, baik ketika di dapur, membakar sampah atau lahan.

Sebab akan meminimalisir potensi kebakaran.

Handoko juga menyarankan agar masyarakat rutin mengecek sambungan listrik.

Pasalnya, beberapa kejadian kebakaran di Gunungkidul disebabkan oleh korsleting listrik.

"Sambungan listrik jangan bertumpuk, serta gunakan stop kontak dan kabel yang SNI (Standar Nasional Indonesia)," katanya.

Masyarakat diharapkan memiliki alat pemadam api sederhana dan manual.

Menurut Handoko, alat ini perlu sebagai antisipasi dini, mengingat keterbatasan Tim Damkar hingga jarak tempuh ke lokasi kejadian.

Selama paruh awal 2023 ini (Januari-Juni), UPT Damkar Gunungkidul mencatat sebanyak 22 kejadian kebakaran.

Nilai kerugian akibat puluhan kejadian ini ditaksir mencapai Rp1,9 miliar.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved