Perang Rusia Vs Ukraina

Siapa Jake Sullivan, Aktor Utama Perencana Sabotase Nord Stream?

Jake Sullivan dikenal sosok yang sangat dipercaya Hillary Clinton dan terlibat dalam banyak kisah rahasia pemerintahan Demokrat di AS.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikimedia
Jake Sullivan dan Hillary Clinton yang saat itu jadi Menteri Luar Negeri AS. Jake Sullivan di era pemerintahan Joe Biden diberi jabatan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, memainkan peran penting dalam merencanakan sabotase 26 September 2022 terhadap jaringan pipa Nord Stream Rusia-Eropa.

Keterangan ini diungkap jurnalis pemenang hadiah Pulitzer, Seymour Hersh. Jadi, siapakah Jake Sullivan?

"Saya sangat menghormati Hersh dan pelaporannya dan percaya Sullivan pasti bisa berperan penting dalam mendorong dan melaksanakan kampanye penipuan ini yang kemungkinan besar telah menimbulkan kerusakan besar pada warga di seluruh dunia sementara juga melemahkan prestise nasional Amerika yang tersisa," kata analis Wall Street dan jurnalis investigasi Charles Ortel.

Pada Desember 2021, Jake Sullivan, bertindak atas restu Joe Biden, mengumpulkan sekelompok petugas Kepala Staf Gabungan, CIA, dan Departemen Negara Bagian dan Keuangan.

Mereka lalu membuat rencana tentang cara menghancurkan Nord Stream 1 dan 2 yang dirancang untuk memompa gas alam Rusia ke Eropa.

Pada awal 2022, CIA memberi tahu Sullivan mereka tahu cara meledakkan saluran pipa. Kelompok itu memutuskan untuk merahasiakan plot berisiko itu. Kongres AS tidak diberitahu.

Operasi militer dan intelijen AS melakukan yang terbaik untuk menyembunyikan peran Washington dalam sabotase tersebut.

Baca juga: AS di Balik Peledakan Nord Stream, Tulisan Lengkap Seymour Hersh - BAGIAN SATU

Baca juga: Ketua Parlemen Rusia Mencap Presiden AS Joe Biden Teroris di Kasus Nord Stream

Baca juga: Seymour Hersh Tolak Bersaksi di Parlemen Rusia Terkait Laporan Peledakan Nord Stream

Gas metana muncul ke permukaan Laut Baltik di dekat Pulau Bolstrom Denmark setelah diledakkan tim khusus operasi rahasia AS yang diperintahkan Presiden Joe Biden dan timnya. Peristiwa sabotase objek vital ini terjadi 26 September 2022.
Gas metana muncul ke permukaan Laut Baltik di dekat Pulau Bolstrom Denmark setelah diledakkan tim khusus operasi rahasia AS yang diperintahkan Presiden Joe Biden dan timnya. Peristiwa sabotase objek vital ini terjadi 26 September 2022. (Southfront.org)

Menurut jurnalis investigasi Charles Ortel, tim memiliki kekhawatiran tentang legalitas plot tersebut dan sangat menyadari hal itu dapat dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk kebijakan luar negeri.

Setelah saluran pipa dihancurkan, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan, kemudian, Wakil Menteri Urusan Politik Victoria Nuland secara terbuka memuji perkembangan tersebut.

"Bila ada kejahatan yang dilakukan, pertanyaan langsung yang harus ditanyakan saat mencari tersangka adalah 'untuk keuntungan siapa?' Tidak hanya menguntungkan AS, para pejabat AS membuat komentar sebelum dan sesudah penghancuran pipa secara virtual mengkonfirmasikan peran mereka dan manfaat yang diperoleh," kata Brian Berletic, analis geopolitik dan mantan marinir AS.

Sementara itu, Jake Sullivan menyatakan dengan singkat pada 27 September 2022, AS mendukung upaya untuk menyelidiki sabotase yang tampak dan akan melanjutkan pekerjaan (itu) untuk menjaga keamanan energi Eropa.

"Laporan Hersh tentang pengeboman Nord Stream benar-benar meyakinkan dan saya tahu pasti dia memiliki sumber yang dapat dipercaya, kebanyakan di komunitas intelijen,” kata Philip Giraldi, mantan kepala stasiun CIA.

“Tetapi saya lebih suka menganggap Sullivan sebagai pelaksana serangan berdasarkan posisinya daripada daripada kekuatan pendorong di belakangnya," lanjut direktur eksekutif Dewan Kepentingan Nasional itu kepada Sputnik.

"Yang pasti, Joe Biden harus mempromosikan dan mendukung proyek tersebut," imbuhnya.

Anak Emas Clinton

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved