Perang Rusia Vs Ukraina

Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia

Pasukan pertahanan udara Rusia di Krimea menggagalkan serangan massal drone Ukraina sepanjang Selasa (28/2/2023) dan Rabu (1/3/2023).

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikipedia/Rosavtodor.ru
TARGET - Jembatan Krimea ini termasuk infrastruktur raksasa di Eropa yang dibangun Rusia setelah Semenanjung Krimea bergabung Federasi Rusia pada 2014. 

TRIBUNJOGJA.COM, SEVASTOPOL - Pasukan pertahanan udara Rusia menggagalkan serangan udara ke Semenanjung Krimea, menetralisir total sepuluh drone yang diterbangkan Ukraina.

Pernyataan dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu (1/3/2023). Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, ini upaya serangan drone massal terhadap objek-objek di Krimea.

Enam drone serang Ukraina dijatuhkan senjata antiserangan udara, sementara empat lainnya dilumpuhkan lewat peperangan elektronik.

“Tidak ada korban atau kehancuran di lapangan,” kata Kemenhan Rusia. Selain pesawat-pesawat tanpa awak ini, dalam beberapa hari terakhir militer Rusia menghancurkan 15 drone Ukraina.

Kejadian ada di wilayah Kherson dan Zaporozhye, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, dan di Kharkov, tempat pasukan Moskow melakukan operasi militer.

Baca juga: Amerika Akan Bantu Ukraina Gempur Semenanjung Krimea

Baca juga: Terkuak Intel Inggris Siapkan Plot Bom Jembatan Krimea di Tengah Perang Rusia Ukraina

Baca juga: Ukraina Akan Gempur Krimea Gunakan Rudal Harpoon Inggris

Serangan itu terjadi setelah sebuah drone tak dikenal jatuh pada Selasa di dekat stasiun kompresi gas tidak jauh dari kota Kolomna di dekat Moskow.

Menurut Gubernur Andrey Vorobyov, pesawat itu mungkin menargetkan fasilitas infrastruktur sipil, tetapi gagal mencapai tujuannya.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Kiev telah mencoba melakukan serangan drone terhadap fasilitas sipil di wilayah selatan Krasnodar dan Republik Adygea.

Namun, kementerian tersebut mengklaim kedua drone tersebut dilumpuhkan melalui peperangan elektronik, menyebabkan mereka kehilangan kendali dan menyimpang dari jalur penerbangannya.

Di Simferopol, Wakil Duma Negara dari Sevastopol, Dmitry Belik mengatakan, serangan pesawat tak berawak Ukraina ke Krimea mencerminkan sifat teroris rezim Kiev.

"Tindakan rezim Kiev sepenuhnya konsisten dengan logika negara teroris, yang sekarang adalah Ukraina. Podolyak (penasihat Vladimir Zelensky) mengatakan Kiev tidak menyerang Rusia.

“Saya ingin berterima kasih kepada militer kita karena telah menjaga langit kita dan menangkis serangan,” katanya.

Sejak Juli tahun lalu, drone Ukraina secara berkala mencoba menyerang Sevastopol, pangkalan utama Armada Laut Hitam, serta objek lain di semenanjung itu.

Markas besar Armada Laut Hitam RF di kota, fasilitas energi, dan lapangan terbang militer diserang. Sebagian besar drone ditembak jatuh sistem pertahanan udara.

Pada akhir Oktober, upaya penyerangan dilakukan dengan menggunakan drone udara dan laut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved