Perang Rusia Vs Ukraina

Ketua Parlemen Rusia Mencap Presiden AS Joe Biden Teroris di Kasus Nord Stream

Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mencap Presiden AS Joe Biden sebagai teroris karena ada di balik peledakan jaringan pipa gas Nord Stream.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Brendan SMIALOWSKI / AFP
Joe Biden, diapit oleh Ibu Negara AS yang baru, Jill Biden, mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden AS ke-46 oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts selama upacara pelantikan Presiden AS ke-46 pada 20 Januari 2021, di Capitol AS pada Washington DC. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Ketua parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mencap Presiden AS Joe Biden sebagai teroris menyusul publikasi laporan jurnalis investigasi AS, Seymour Hersh.

Menurut laporan mendalam Hersh, pemerintah AS ada di balik operasi rahasia peledakan  jaringan pipa Nord Stream di Laut Baltik, 26 September 2022.

Tujuan sabotase itu memutus ketergantungan Jerman dan Eropa atas gas alam cair Rusia. Jaringan Nord Stream menghubungkan langsung gas Rusia ke Jerman.

Volodin mengatakan pidato Joe Biden yang mengklaim AS sebagai negara yang berdiri sebagai suar bagi dunia, mengingatkannya pada pernyataan para pemimpin Reich Ketiga.

Konsekuensi dari ideologi keistimewaan ini menurut Volodin di kanal Telegramnya, terungkap dalam penyelidikan oleh Seymour Hersh.

Baca juga: Arsip Flight Radar 24 Pesawat Intel AS Terbang di Atas Titik Ledakan Nord Stream

Baca juga: AS di Balik Peledakan Nord Stream, Tulisan Lengkap Seymour Hersh - BAGIAN SATU

Baca juga: Peledakan Nord Stream di Laut Baltik oleh AS Libatkan Norwegia - BAGIAN DUA

Jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, menurunkan laporan di blog beritanya, operasi peledakan jaringan pipa Nord Stream dilakukan penyelam khusus AL AS.

Norwegia turut dilibatkan dalam operasi itu. Bahan peledak C4 ditanam di jalur pipa utama di Laut Baltik pada Juni 2022 bersamaan latihan BALOPS NATO.

Bahan peledak itu pada waktunya diledakkan dari jarak jauh pada 26 September 2022, dua bulan setelah ditanam para penyelam khusus.

“Jika (Harry S) Truman menjadi penjahat, yang menggunakan senjata nuklir terhadap warga sipil di Hiroshima dan Nagasaki, maka Biden menjadi teroris, yang memerintahkan penghancuran infrastruktur energi mitra strategisnya: Jerman, Prancis, Belanda,” kata Volodin.

Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat.
Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat. (Wikipedia Common)

“Sabotase pipa oleh Amerika adalah tindakan intimidasi terhadap pengikutnya, yang memutuskan untuk mengembangkan ekonomi mereka demi kepentingan warganya sendiri," tulisnya.

Pengungkapan Hersh harus menjadi dasar penyelidikan internasional untuk membawa Biden dan antek-anteknya ke pengadilan.

Langkah itu pula untuk memastikan negara-negara yang terkena dampak serangan teroris ini mendapat kompensasi.

Pemerintahan Biden telah membantah laporan Hersh, dengan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson menyebutnya benar-benar lengkap fiksi dan palsu.

Sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Moskow prihatin dengan upaya untuk secara diam-diam menghentikan penyelidikan atas ledakan pipa gas Nord Stream tahun lalu.

Dari laporan terbaru Seymour Hersh, maka kata Peskov, menunjukkan perlunya penyelidikan internasional terbuka atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap infrastruktur penting ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved