Perang Rusia Vs Ukraina

Ketua Parlemen Rusia Mencap Presiden AS Joe Biden Teroris di Kasus Nord Stream

Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mencap Presiden AS Joe Biden sebagai teroris karena ada di balik peledakan jaringan pipa gas Nord Stream.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Brendan SMIALOWSKI / AFP
Joe Biden, diapit oleh Ibu Negara AS yang baru, Jill Biden, mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden AS ke-46 oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts selama upacara pelantikan Presiden AS ke-46 pada 20 Januari 2021, di Capitol AS pada Washington DC. 

“Tidak mungkin meninggalkan ini tanpa menemukan pelakunya dan menghukum mereka,” kata Peskov.

Rusia telah berbicara tentang data yang menunjukkan keterlibatan Anglo-Saxon (AS dan Inggris) dalam insiden ini, dan ada tumpang tindih tertentu antara informasi ini dan laporan jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer itu.

Peskov berpendapat meskipun investigasi jurnalistik Hersh tidak dapat dilihat sebagai materi penyelidikan,  laporan itu bagian sangat penting.

“Tetapi kami, sebaliknya, menyaksikan upaya untuk secara diam-diam menghentikan penyelidikan internasional semacam itu,” katanya.

“Apa yang terjadi pada pipa Nord Stream adalah preseden yang sangat berbahaya karena jika seseorang melakukan hal seperti itu sekali, mereka dapat melakukannya di mana saja di dunia untuk kedua kalinya," kata Peskov memperingatkan.

Laporan mengejutkan Seymour Hersh yang tidak diminati media mainstream barat, dirilis Rabu (8/2/2023) di situs blog Substack.com.

Sumber utama Hersh mengatakan bahan peledak ditempatkan di jalur pipa di Laut Baltik pada Juni 2022 oleh penyelam Angkatan Laut AS dengan kedok latihan NATO, dan diledakkan pada akhir September.

Sabotase Nord Stream 1, yang mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa melalui Jerman, bersama dengan Nord Stream 2 yang baru selesai, membuat infrastruktur tidak dapat dioperasikan.

Penyelidikan terpisah terhadap ledakan yang dilakukan oleh Jerman, Swedia, dan Denmark belum membuahkan hasil yang nyata.

Jaksa Penuntut Umum Jerman Peter Frank mengatakan pekan lalu kecurigaan telah terjadi tindakan sabotase asing (dalam kasus ini), sejauh ini belum terbukti.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved