Iran Rusia Bertemu Iran di Kremlin, Vladimir Putin: Agresi Terhadap Iran Tak Berdasar

Presiden Rusia Vladimir Putin Bertemu Menlu Iran

Tribunjogja.com - Serangan Israel kepada Iran ditambah campur tangan Amerika Serikat memasuki fase baru.

Iran kini bicara dengan Rusia setelah lokasi yang diklaim fasilitas nuklir Iran dibom Amerika Serikat. 

Kabar terbaru, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah tiba di Moskow untuk mengadakan konsultasi dengan Presiden Putin menyusul serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Kremlin, kata seorang koresponden RIA Novosti melaporkan pada hari Senin (23/6/2025).

Menteri luar negeri tiba pada hari Minggu malam untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin dan pejabat senior Rusia serta membahas perkembangan situasi di Timur Tengah dan di dunia setelah serangan AS dan Israel terhadap Iran.

Pada pertemuan itu, Vladimir Putin mengatakan agresi terhadap Iran tidak memiliki dasar atau pembenaran. 

Rusia dan Iran telah saling berinteraksi sejak abad ke-16, baik dalam bentuk perdagangan, penaklukan, perang, kerja sama, maupun persaingan.

Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan Rusia-Iran dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Seperti isu nuklir Iran, konflik di Timur Tengah, sanksi internasional, dan kepentingan strategis masing-masing negara.

Pada tahun 2015, Rusia dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama militer yang menandakan adanya pembentukan aliansi keamanan.

Perjanjian ini mencakup transfer senjata, latihan bersama, dan koordinasi dalam operasi militer.

Salah satu contoh kerja sama militer Rusia-Iran adalah dukungan mereka terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah melawan kelompok oposisi dan terorisme.

Selain itu, Rusia juga membantu Iran dalam mengembangkan program nuklir sipilnya dengan membangun reaktor di Bushehr.

Kedua negara ini saling membutuhkan untuk menghadapi tantangan global dan regional, seperti hegemoni AS, krisis Ukraina, konflik Suriah, dan stabilitas Timur Tengah. (Tribunjogja.com/Intisari)