Perang Rusia Vs Ukraina

Politisi Jerman Kecam Keras Pengiriman Tank Leopard ke Ukraina

Politisi Jerman dari sayap kiri, Sevim Dagdelen mengecam keras keputusan pemerintah Berlin mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Bundeswehr
Tank Leopard dioperasikan Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr. Menghadapi perubahan peta politik dan konflik terkini, Jerman mereformasi militernya dari pasif menjadi lebih agresif secara anggaran maupun kemampuan persenjataannya. 

TRIBUNJOGJA.COM, BERLIN – Anggota parlemen Jerman Sevim Dagdelen mengecam keras keputusan pemerintah Berlin mengirim tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina.

Pemerintah Jerman pertengahan pekan ini resmi menyatakan menyatakan akan mengirim 14 unit tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menjelaskan Ukraina akan mendapatkan tank Leopard 2 paling cepat dalam tiga-empat bulan ke depan.

“Kita sekarang berada dalam situasi yang sangat buruk, karena menurut saya ini adalah keputusan bersejarah yang salah, karena bertentangan dengan mayoritas penduduk di Jerman,” kata Dagdelen dikutip Sputniknews, Jumat (27/1/2023).

Menurut jajak pendapat terbaru, kata Dagdelen, mayoritas warga Jerman menentang pengiriman tank tempur ke Ukraina.

“Mayoritas mendukung lebih banyak diplomasi, untuk perdamaian yang dirundingkan di Ukraina," Dagdelen. Politisi ini anggota dari partai Kiri Jerman.

Dia berpendapat pengiriman tank Jerman ke Ukraina adalah untuk kepentingan kompleks industri militer AS.

“Ini adalah kepentingan elite, neocons di AS, yang memiliki posisi Eropa seperti Amerika Latin untuk Amerika Serikat di tahun 70-an, dan benua tempat Anda dapat melakukan apa yang Anda suka. Itu benar-benar masalah,” kata anggota parlemen Jerman itu.

Dagdelen menambahkan dia sangat prihatin ini bukan keputusan terakhir yang diambil Berlin karena mengirim tank Leopard 2 ke Kiev bukanlah pengubah permainan.

“Dalam jangka panjang atau dalam jangka menengah, mereka (Leopard 2s) tidak akan mengubah apa pun di Ukraina, karena Rusia akan bereaksi,” tegasnya.

Ia menyerukan solusi diplomatik untuk konflik Ukraina untuk menghindari lebih banyak Tindakan pembunuhan tidak masuk akal.

Pernyataan tersebut mengikuti juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan kepada wartawan bahwa Berlin akan mengirimkan 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.

Kemudian pada Rabu, Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan kesiapan Washington untuk mengirim 31 M1 Abrams ke Kiev, keputusan yang didukung Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Kedutaan Besar Rusia di Jerman mengecam langkah Berlin untuk mengirim Leopard 2 ke Ukraina sebagai keputusan yang sangat berbahaya, yang menggeser konflik Ukraina ke tingkat konfrontasi baru.

“Pilihan Berlin berarti penolakan terakhir atas tanggung jawab sejarah Jerman kepada rakyat Rusia,” tulis Kedubes Rusia di Berlin dalam siaran persnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved