Perang Rusia Vs Ukraina
Hadapi Barat, Militer Rusia Genjot Jumlah Tentaranya Hingga 1,7 Juta
Menghadapi kekuatan barat, militer Rusia akan meningkatkan jumlah tentaranya hingga mencapai 1,5 juta personil pada 2026.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Angkatan Bersenjata Rusia berencana meningkatkan jumlah tentaranya hingga 1,5 juta personil menghadapi kekuatan barat.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, peningkatan jumlah dan kapasitas militer itu diperlukan guna keselamatan Rusia.
Dmitry Peskov menuduh AS dan sekutunya mengobarkan perang proksi melawan Moskow. Target kekuatan diusulkan Kementerian Pertahanan pada Desember 2022.
“Perang proksi mencakup unsur partisipasi tidak langsung dalam aksi militer, unsur perang ekonomi, perang keuangan, hukum,” jelas Peskov kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).
Dia menambahkan adalah tugas Kementerian Pertahanan untuk memastikan keamanan Rusia. Alat khusus untuk mencapai tujuan yang diusulkan masih dikerjakan.
Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengusulkan peningkatan jumlah pasukan Rusia dalam dinas militer aktif menjadi 1,5 juta selama pertemuan tingkat menteri pada 21 Desember 2022.
Baca juga: Jenderal Valery Gerasimov Kini Pimpin Misi Perang Semua Satuan Rusia di Ukraina
Baca juga: Sekretaris Dewan Keamanan Rusia : Perang Melawan Ukraina Adalah Perang Rusia vs NATO dan AS
Baca juga: Erdogan : Saat Semua Menyerang Rusia, Kami Tidak Melakukannya
Pertemuan ini dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia mengatakan prajurit karir dan perwira yang bertugas di bawah kontrak harus terdiri sekitar 695.000 dari jumlah tersebut.
Sisanya terdaftar melalui wajib militer. Selama pertemuan Kementerian Pertahanan, Shoigu mengatakan peningkatan direncanakan antara 2023 hingga 2026.
Langkah-langkah tersebut diperlukan untuk memastikan keamanan militer negara, mempertahankan wilayah baru federal, subjek dan objek kritis Federasi Rusia,” kata Shoigu.
Distrik militer Moskow dan Leningrad, yang ada dalam struktur angkatan bersenjata hingga 2010, akan dikembalikan sebagai bagian dari langkah tersebut.
Saat ini, ada lima distrik militer di negara itu, Armada Barat, Selatan, Tengah, Timur, dan Utara.
Sementara itu, dalam acara terpisah, Putin menyambut baik peningkatan produksi militer yang berhasil dicapai Rusia tahun lalu.
Industri pertahanan menurut Putin telah beralih ke kecepatan tinggi dan terus meningkatkan kapasitas produksi. Bahkan beberapa pabrik bekerja hampir sepanjang hari.
Militer Rusia juga terus menggenjot produksi torpedo penghancur yang dijuluki “Doomsday Weapon” yang ditempatkan di armada kapal selam.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperkenalkan drone Poseidon berhulu ledak nuklir selama pidatonya di Majelis Federal pada 2018.
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.