Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir, BPPTKG Yogyakarta Laporkan Ada 3 Kali Guguran Lava

Material vulkanik mengarah ke barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter

dok.istimewa/PGM Babadan
Ilustrasi : Penampakan Gunung Merapi dari Pos Babadan, Jumat (5/8/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Update aktivitas Gunung Merapi berdasarkan pengamatan BPPTKG Yogyakarta selama sepekan terakhir atau 6-12 Januari 2023, tercatat meluncurkan 3 kali guguran lava.

Material vulkanik mengarah ke barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.

"Suara guguran juga terdengar dari Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas rendah hingga sedang," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (15/1/2023).

Lebih lanjut, terkait pertumbuhan lava, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik dari kubah barat daya dan kubah tengah.

Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi.

Tercatat terjadi 664 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 17 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 75 kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 1 kali gempa Hembusan (DG), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).  

Pekan ini juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 32 mm/jam selama 100 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 10 Januari 2023.

"Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran dan lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," tuturnya.

Menimbang hasil pengamatan tersebut, BPPTKG Yogyakarta menyimpulkan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan dalam level Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved