Berita Bantul Hari Ini
Bajingan di Bantul Kemas Wisata Naik Gerobak Sapi untuk Lestarikan Alat Transportasi Tradisional
Gerobak Sapi yang merupakan alat angkut barang dan orang sudah mulai langka ditemukan. Bagi warga yang masih memiliki Gerobak Sapi, kini mengalih
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
"Pemilik gerobak sapi banyak dari petani, bahkan ada pegawai, ASN dan polisi. Kalau ASN dan polisi itu hobi untuk hiburan. Kebanyakan gerobak ini sudah tidak dipakai untuk angkutan barang, cuma ditaruh di rumah untuk pajangan. Karena sayang kalau cuma ditaruh di rumah, maka kita pakai untuk wisata baru ini," katanya.
Seperti Arisdianto (32) warga Pajangan Bantul yang memiliki gerobak sapi warisan dari orang tuanya. Dia sendiri kesehariannya bekerja di bengkel.
Arisdianto adalah sosok generasi muda yang ikut melestarikan alat angkut tradisional ini.
"Ada kebanggan sendiri, ketika zaman sekarang banyak pakai kendaraan, tapi ada anak muda sekarang yang asyik pakai gerobak," tuturnya.
Ia mengakui bahwa saat ini gerobak sapi sudah tidak digunakan untuk mengangkut barang. Maka dari itu dirinya sangat bersemangat ketika ada komunitas yang mempopulerkan kembali gerobak sapi untuk wisata.
Menurutnya sensasi naik gerobak sapi berbeda dengan naik andong yang ditarik kuda.
"Kalau andong lebih cepat, tapi ini lebih santai, jalannya bisa dinikmati. Kadang di jalan juga jadi pusat perhatian," katanya.
Baca juga: KPPU Yogyakarta akan Panggil 10 Distributor Minyak Goreng yang lakukan Tying, Pedagang Diminta Lapor
Sementara itu, Lurah Gilangharjo, Pardiyono menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melestarikan gerobak sapi.
Menurutnya gerobak sapi lekat dengan sejarah Panembahan Senopati yang babat alas ke Gilangharjo.
Konon, saat itu Panembahan Senopati datang dengan membawa gerobak sapi bersama pande besi. Maka dari itu, hingga saat ini juga masih banyak ditemukan pande besi di wilayah Gilangharjo.
"Maka kami berkomitmen untuk melestarikan budaya yang masih berjalan ini sehingga nanti bisa dikemas menjadi pariwisata dan ini lah hasil karya transportasi nenek moyang kita, terutama Panembahan Senopati waktu dia mencari wisik (bisikan batin) untuk mendirikan kerajaan mataram islam di daerah kita ini.
Maka dari itu pihaknya bersepakat untuk memusatkan wisata gerobak sapi di Jodog, terlebih di sana juga dekat dengan Situs Selo Gilang Lipura yang merupakan peninggalan Panembahan Senopati, pendiri sekaligus raja pertama Mataram. (nto)