Tercatat Selama Enam Bulan, Terdapat 597 Perempuan dan Anak di DIY Mengalami Kekerasan

Selama enam bulan terakhir, dimulai Januari hingga Juni 2021 tercatat sudah ada 597 korban kekerasan yang menimpa pada anak dan perempuan di Daerah

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Meski begitu banyak pula keluarga yang berhasil dalam mengarungi suatu permasalahan di tengah himpitan ekonomi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

"Yang berhasil banyak, ya mereka keluarga yang menghidupkan komunikasi. Memecahkan masalah bersama, dan selalu berpikir positif. Akhirnya bisa berhasil, ketahanan keluarga meningkat," kata dia.

Problem di DIY saat ini diakui Erlina masalah keluarga masih dianggap oleh sebagian orang merupakan sebuah aib.

Akibatnya seseorang cenderung menutup diri dengan permasalahannya, sementara orang tersebut sebetulnya tidak sanggup menyelesaikan persoalannya sendiri.

Baca juga: BOR Bangsal Isolasi dan Antrean IGD di RS Rujukan Covid-19 di Kulon Progo Kian Turun

"Problemnya kan masyarakat ini menganggap masalah keluarga adalah aib. Mereka enggan berkonsultasi, sementara ketika mencoba menyelesaikan sendiri enggak bisa. Akhirnya timbul kekerasan," papar Erlina.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Yogyakarta Silvi Dewayani menganggap, dimasa pandemi Covid-19 saat ini anak-anak dan perempuan semakin terancam terutama saat berada di tempat umum.

Ia menilai semenjak pandemi Covid-19 muncul, banyak terjadi fenomena manusia silver dan bentuk eksploitasi sejenisnya yang berkembang di tempat umum.

"Anak tidak aman di ruang publik karena banyak yang berurusan hukum serta diajak bekerja oleh orang dewasa," katanya.

Oleh karenanya untuk mengurangi persoalan tersebut dirinya meminta supaya pemangku kebijakan menerbitkan aturan perlindungan terhadap anak dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan pendekatan aturan khusus bagi anak. 

"Karena semua itu terjadi disaat pandemi Covid-19. Sebab itu penting menerbitkan aturan perlindungan anak dalam penanganan pandemi," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved