Pemkot Yogya Tak Batasi Kunjungan Wisatawan di Musim Libur Panjang Mendatang

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, sejumlah persiapan telah dilakukan termasuk himbauan agar para pelancong disiplin

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
WISATAWAN MEMBLUDAK. Wisatawan memadati kawasan Malioboro, kota Yogyakarta, Senin (17/8/2020). Libur panjang akhir pekan selama beberapa hari yang bertepatan dengan tanggal merah 17 Agustus tetap membuat masyarakat untuk berlibur meskipun ditengah pandemi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan tidak akan melakukan upaya pembatasan terhadap kunjungan wisatawan pada musim libur panjang dan cuti bersama pekan depan.

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, sejumlah persiapan telah dilakukan termasuk himbauan agar para pelancong disiplin dalam menerapkan protokol Covid-19.

Heroe mengungkapkan, pariwisata sebagai ujung tombak ekonomi lokal mesti bangkit dan bisa memberikan dampak turunan bagi sektor ekonomi lainnya.

Maka itu, sisi kesehatan dan ekonomi menjadi penting untuk dijalankan secara disiplin dan diawasi dengan ketat.

Baca juga: Hadapi Libur Panjang, Pemkot Yogya Tekankan Prinsip Warga Aman Wisatawan Nyaman

Baca juga: Hadapi Libur Panjang, Satpol PP Kota Yogya Giatkan Penegakan Prokes di Tempat Usaha

Baca juga: Jelang Musim Libur Panjang, Pemkot Yogya Waspadai Tren Penambahan Kasus Covid-19

"Pembatasan nggak, selama mereka melengkapi diri dengan membawa hasil pemeriksaan kesehatan baik rapid maupun swab itu tidak masalah. Itu kan sudah jadi standar masing-masing orang kalau mau keluar kota itu harus melengkapi diri dengan surat bebas Covid-19. Kemanapun kan sekarang semuanya begitu. Harapan kami semua orang yang pergi ke luar kota harus menyiapkan itu," kata Heroe, Rabu (21/10/2020).

Dia menyatakan, pihaknya mempersilahkan wisatawan berkunjung ke wilayah setempat dengan catatan bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang diatur dengan disiplin untuk mencegah penyebaran Covid-19 maupun angka lonjakan kasus.

Beberapa waktu lalu, jajaran pemerintah Kota Yogyakarta juga telah melakukan deklarasi pencanangan Malioboro Ber-face Shield sebagai upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata sambil tetap memperhatikan kenyamanan dan keselamatan diri bagi insan pariwisata.

Sedikitnya ribuan face shield dan masker dibagikan kepada siapapun yang berada di Malioboro pada kesempatan itu.

Mulai dari PKL, pengunjung, maupun pengendara kendaraan bermotor.

Baca juga: Kisah Perjuangan Hidup Riyan Nugroho Aji, Driver Ojol yang Kini Jadi Dosen UGM

Baca juga: Anggarkan Rp 170 Miliar, Pemda DI Yogyakarta Beli Dua Bangunan Hotel Mutiara di Malioboro

Baca juga: Pemda DI Yogyakarta Beli Hotel Mutiara di Kawasan Malioboro Untuk Sentra UMKM

Upaya tersebut dilakukan oleh gugus tugas penanganan Covid-19 kota Jogja untuk memperketat protokol pencegahan penularan Covid-19 di kota Jogja seiring dengan bertumbuhnya geliat pariwisata.

Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan jika upaya pemberian 7.500 face shield dan 5.000 masker medis merupakan komitmen dari gugus tugas penanganan Covid-19 kota Jogja guna meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 yang berpotensi terjadi di ruang publik maupun di tempat tertutup.

"Protokol kesehatan itu harus semakin ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Itu artinya, memakai masker saja tidak cukup. Dengan adanya kegiatan ini, pengunjung Malioboro harus menggunakan face shield, jadi tidak cukup menggunakan masker," ujar Haryadi. (jsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved