Hayafest 2025 Angkat Semangat Gaya Hidup Syariah di Era Digital
Semangat itu menjadi ruh dari Hayafest 2025, festival gaya hidup syariah yang digelar di Sportorium UMY pada 1–2 November 2025.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
“Kami berharap jumlah ini akan terus bertambah. Career Corner di Hayafest dihadirkan agar mahasiswa mengenal lebih dekat dunia kerja dan peluang karier di perbankan syariah,” ujarnya.
Selama dua hari penyelenggaraan, pengunjung Hayafest dapat mengikuti berbagai sesi tematik. Hari pertama menampilkan diskusi “Strategi Branding Diri di Era Digital” bersama Pandji P. Djajanegara, Raymond Chin (Founder Sevenpreneur), dan Dinar The HR (praktisi HR dan kreator konten).
Masih di hari yang sama, Dinda Prasetyo, kreator digital dan pelatih konten, membawakan workshop “Tips Pakai AI: Bikin Konten Foto dan Video Bisa Jadi FYP.”
Di sisi lain, pendakwah Habib Husein Ja’far Al Hadar hadir dalam sesi “Cobaan Datang, Baper Hilang: Seni Ikhlas ala Islam.” Sesi sore hari menghadirkan dr. Wahyu Triasmara (Founder DRW Skincare), Nesa Aqila (influencer), dan Cut Mini (Brand Ambassador CIMB Niaga Syariah) dalam tema “Kulit Glowing Jiwa Bersyukur, Tips Anti Insecure.”
Adapun pada hari kedua, topik finansial dan kewirausahaan syariah menjadi sorotan. Sesi “Rencana Keuangan Tepat: Perjalanan ke Tanah Suci Lebih Cepat” menghadirkan Hj. Yulia Eka Purnama (Direktur Utama AQOBAH), Rini Indriani (Sharia Community Business Head CIMB Niaga), Nadia Harsya (perencana keuangan), dan musisi Natta Reza.
Masih di hari yang sama, Rahmi Hayyu (mentor affiliatepreneurs produk digital) membagikan kiat dalam sesi “Rahasia Banjir Rezeki dari Rumah: Cara Jadi Afiliator Halal dan Menghasilkan.” Sesi penutup diisi oleh Analisa Widyaningrum (CEO @apdcindonesia) dengan tema “Perlu Gak Sih Anak Tahu Kondisi Finansial Orang Tua?”
Selain menghadirkan kajian dan workshop, Hayafest juga menyajikan lifestyle bazaar yang menampilkan produk dan layanan berbasis nilai syariah. Di sisi lain, career corner memberi ruang bagi peserta untuk menjajaki peluang karier dan berjejaring dengan pelaku industri kreatif serta lembaga keuangan syariah.
Menurut Pandji, kegiatan seperti Hayafest bukan sekadar promosi, tetapi juga bentuk pembelajaran publik.
“Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, lebih dekat dengan gaya hidup syariah yang modern dan aplikatif. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi syariah di Indonesia,” ujarnya.
Pandji berharap agar kolaborasi dengan Muhammadiyah terus berkembang.
“Kami berharap kerja sama ini memberi manfaat luas, terutama dalam memperkuat ekonomi dan pendidikan berbasis nilai-nilai syariah,” katanya.
Dengan ragam sesi yang memadukan nilai spiritual, digitalisasi, dan kewirausahaan, Hayafest 2025 menjadi upaya konkret menghadirkan wajah gaya hidup syariah yang adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman. (*)
| Pakar UMY Dorong Pemerintah Terapkan Kebijakan Transisi untuk Atasi Impor Pakaian Bekas |
|
|---|
| Din Syamsudin Sebut Penggantian Nama FAI UMY Jadi FSIP Upaya Peradaban Baru Umat Islam |
|
|---|
| Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro Jadi Akselerator Legalitas UMKM di DIY |
|
|---|
| Dosen Ekonomi UMY Sebut Family Office Bisa Jadi Mesin Investasi Jangka Panjang |
|
|---|
| Dosen UMY Tekankan Pentingnya Literasi Agar Generasi Muda Tak Terjebak Paylater |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.