Konsolidasi di Kota Yogya, Partai Gelora Tekankan Politik Narasi Menyasar Gen Z
Partai Gelora menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam panggung politik tanah air, khususnya dalam mendekati pemilih muda atau Generasi Z.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Partai Gelora menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam panggung politik tanah air, khususnya dalam mendekati pemilih muda atau Generasi Z.
Hal tersebut, disampaikan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, di sela agenda "Sarasehan Gelora Istimewa untuk Indonesia", di Kota Yogyakarta, Kamis (20/11/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, pria yang juga menjabat Wakil Menteri Luar Negeri tersebut menampik anggapan bahwa anak muda apatis terhadap gagasan mendalam.
Menurutnya, dengan nalar kritisnya, Gen Z justru merupakan kelompok yang paling haus akan ideologi dan narasi, bukan sekadar gimik politik belaka.
"Menurut saya, sekarang yang paling membutuhkan adalah anak-anak muda. Sekarang ini, mereka yang masuk dalam kategori Gen Z, semuanya sedang dalam pencarian," ujarnya.
Anis menyebut, fase usia Gen Z saat ini sebagai "usia ideologi", namun kebutuhan akan kedalaman berpikir seringkali tidak difasilitasi oleh partai politik yang ada.
Berangkat dari keresahan tersebut, Anis menegaskan, Partai Gelora hendak membangun tradisi baru, dengan menggeser budaya politik transaksional menjadi politik yang berbasis pada isu dan gagasan.
"Itu yang selama ini tidak ditawarkan oleh partai politik. Sehingga, kita masuk ke dalam politik transaksi. Kita ingin mengubah tradisi, mengubah politik transaksi menjadi politik isu, atau politik narasi," tandasnya.
Baca juga: Lewat Srawung Agung, Jaga Warga di Kulon Progo Didorong Kedepankan Prinsip Asah Asih Asuh
Pendekatan tersebut dipilih karena Partai Gelora disebutnya lahir dari kesadaran untuk mengantisipasi krisis global dan sistemik yang mengancam.
Oleh sebab itu, partainya ingin fokus memberikan dampak atau impact nyata bagi masyarakat luas, bukan sekadar perebutan kursi kekuasaan semata.
"Kita ingin membangun satu tradisi di Partai Gelora, tradisi berpolitik yang berbasis pada tujuan untuk menciptakan impact. Bukan sekadar merebut kursi, tapi terutama untuk menciptakan pengaruh dalam kehidupan orang banyak," katanya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Gelora DIY, Alvian Ramadhani, menyatakan optimismenya menatap kontestasi Pemilu 2029 mendatang.
Konsolidasi internal pun terus dikebut pasca-pergantian pengurus pada awal tahun lalu, untuk memperkuat jaringan partai di akar rumput.
"Insyaallah di DIY (struktural Partai Gelora) sudah terpenuhi hampir 75 persen pengurus sampai di tingkat cabang," ungkapnya
Adapun konsolidasi yang dihadiri oleh perwakilan DPD dari lima kabupaten/kota se-DIY dan Jawa Tengah di Kota Yogyakarta kali ini jadi momentum untuk memanaskan mesin partai.
Alvian menargetkan Partai Gelora bisa mendapatkan kursi legislatif, khususnya di tingkat Kabupaten/Kota di wilayah DIY pada pesta demokrasi selanjutnya.
"Kalau kami sampai hari ini masih optimis untuk bisa di 2029, ya, istilahnya bisa pecah telur, dapat kursi di Kabupaten dan Kota khususnya," pungkasnya. (aka)
| Masalah Tumpukan Sampah di Depo Tak Kunjung Tuntas, DPRD Kota Yogya: Butuh Solusi Jangka Panjang |
|
|---|
| Nasib Konstruksi Satu Jembatan Tiga Nama di Jogja, Kewek, Kleringan, Amarta |
|
|---|
| Lazizmu Kota Yogya Salurkan 'Beasiswa Mentari' untuk 18 Pelajar Tidak Mampu |
|
|---|
| Rambu Baru di Pertigaan Brigjen Katamso Picu Keluhan, Dishub Yogya Klaim Prioritaskan Keselamatan |
|
|---|
| Wacana Pemkot Yogyakarta Alihkan Bentor ke Becak Listrik, Ini Respon Legislatif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Konsolidasi-di-Kota-Yogya-Partai-Gelora-Tekankan-Politik-Narasi-Menyasar-Gen-Z.jpg)