Warga di Kota Ini Tak Bisa Nikmati Hangatnya Matahari Selama Dua Bulan Kedepan, Ini Penyebabnya

Ribuan warga di Utqiagvik, kota paling utara di Alaska tidak akan bisa menikmati hangatnya sinar matahari selama dua bulan ke depan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
SHUTTERSTOCK/CherylRamalho
Ilustrasi Arktik. Fenomena malam kutub resmi terjadi di sebuah kota di Alaska yang menyebabkan matahari tenggelam hingga dua bulan ke depan. 

 

Ringkasan Berita:
  • Utqiagvik, Alaska memasuki malam kutub selama dua bulan sejak 18 November 2025, membuat matahari tak muncul hingga 26 Januari 2026.
  • Fenomena ini terjadi karena kemiringan sumbu Bumi, menyebabkan suhu anjlok dan memicu potensi polar vortex yang dapat membawa udara dingin ke wilayah selatan AS.
  • Meski gelap lebih dari 60 hari, warga masih mendapat cahaya senja biru pucat tiap hari dan pada musim panas mengalami Matahari 24 jam nonstop.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM - Ribuan warga di Utqiagvik, kota paling utara di Alaska tidak akan bisa menikmati hangatnya sinar matahari selama dua bulan ke depan.

Warga di wilayah ini terakhir kali menikmati sinar matahari pada Selasa (18/11/2025) kemarin.

Pada Selasa kemarin, matahari terbenam.

Selama dua bulan kedepan, matahari tidak akan muncul di atas langit Utqiagvik karena memasuki masa malam kutub seperti yang dikutip dari Lad Bible, Rabu (19/11/2025).

Fenomena malam kutub terjadi karena kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat yang membuat wilayah dekat Kutub Utara menjauh dari Matahari selama musim dingin.

Saat Matahari tidak naik di atas cakrawala, sehingga suhu di kota anjlok drastis karena hilangnya pemanasan siang hari.

Kondisi tersebut juga berkontribusi pada pembentukan polar vortex, yaitu area tekanan rendah berisi udara sangat dingin di stratosfer.

Sesekali, udara dingin ekstrem itu turun ke wilayah lebih selatan dan memicu gelombang dingin di Amerika Serikat bagian bawah.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 21 November 2025, Ini Daftar Wilayah yang Diguyur Hujan Lebat

Meski gelap selama lebih dari 60 hari, warga tetap mendapatkan cahaya senja sipil berupa kilau biru pucat yang biasanya muncul sebelum fajar, yang terlihat beberapa jam setiap hari.

Senja sipil atau civil twilight adalah salah satu fase senja atau fajar ketika Matahari berada 0 derajat hingga 6 derajat di bawah horizon.

Berdasarkan perkiraan otoritas setempat, matahari baru akan muncul lagi pada 26 Januari 2026 pukul 13.23 waktu setempat.

Selama periode ini, warga tetap mendapatkan cahaya senja biru pucat selama beberapa jam dalam sehari.

Dari gelap musim dingin hingga Matahari tengah malam di musim panas 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved