Material Erupsi Semeru Menggunung hingga 10 Meter, Rumah Warga di Sumbersari Terkubur Total

Dasyatnya erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) sore lalu tergambar dari kerusakan yang ditimbulkan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TribunJatim.com/Erwin Wicaksono
SEDIH - Wiji warga Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang tak kuasa menahan tangis melihat sekolah tempat buah hatinya menuntut ilmu kini luluh lantah usai erupsi Semeru. 

Ringkasan Berita:
  • Erupsi Semeru melanda Dusun Sumbersari, Lumajang, menenggelamkan rumah warga dengan tumpukan material pasir dan batu yang mencapai ketinggian 10 meter.
  • Bangunan, termasuk sekolah dasar, luluh lantak diterjang awan panas, namun warga selamat karena telah lebih dulu mengungsi.
  • Jalur Gladak Perak dibuka terbatas sementara pembersihan material vulkanik berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, LUMAJANG - Dasyatnya erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) sore lalu tergambar dari kerusakan yang ditimbulkan.

Awan panas dan material erupsi dari dalam perut Gunung Semeru meluluhlantakan bangunan yang dilaluinya.

Batu-batu berukuran raksasa mengelinding dan menghancurkan apa yang ada di depannya.

Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Di wilayah ini, rumah-rumah warga rata dengan tanah.

Sementara rumah-rumah yang tersisa dipenuhi material pasir dan batuan dari Gunung Semeru.

Bahkan di sejumlah titik, ketinggian material pasir dan batu dari erupsi mencapai 10 meter.

Dikutip dari Tribun Jatim, sebagian rumah di wilayah tersebut tertutup material batu dan pasir.

Bahkan, sebuah bangunan sekolah dasar terlihat luluh lantak akibat terjangan awan panas. 

Warga dan petugas yang berada di lokasi masih merasakan hawa panas yang cukup menyengat meski kawasan tersebut berada di wilayah pegunungan.

Baca juga: Gedung SDN 2 Supirurang Lenyap Tak Bersisa Disapu Banjir Lahar Gunung Semeru

Sejumlah warga yang ditemui menyampaikan kisah haru saat peristiwa itu terjadi.

Salah satu warga mengungkapkan bahwa material vulkanik mulai memasuki rumah sekitar waktu magrib hingga isya.

Beruntung, sebagian warga telah lebih dulu mengungsi sehingga tidak ada korban jiwa di titik tersebut. 

“Sedih, rumah kemasukan material setinggi selutut. Trauma karena beberapa tahun lalu tidak sampai separah ini,” ujar seorang warga yang kini mengungsi bersama tiga anggota keluarganya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved