Gedung SDN 2 Supirurang Lenyap Tak Bersisa Disapu Banjir Lahar Gunung Semeru

Banjir lahar Gunung Semeru diduga menghanyutkan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Supirurang, Kecamatan Pronojiwo

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA
HANYUT : Kondisi SDN 2 Supiturang Lumajang usai diterjang erupsi Gunung Semeru. Bangunan gedung lenyap disapu banjir lahar pada Rabu (19/11/2025) sore kemarin 

TRIBUNJOGJA.COM, LUMAJANG - Banjir lahar Gunung Semeru diduga menghanyutkan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Supirurang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Rabu (19/11/2025) kemarin.

Pasalnya, bangunan sekolah itu kini hanya tersisa pondasinya saja.

Sementara tembok dan isinya bangunannya lenyap tak tersisa.

Di lokasi bangunan SD itu berdiri, saat ini hanya tersisa material vulkanik Gunung Semeru yang terbawa banjir lahar dingin.

Meski seluruh bangunannya hilang terbawa banjir lahar, seluruh siswa SDN 2 Supirurang selamat.

Sebab, banjir lahar dingin terjadi pada sore hari saat tidak ada aktifitas di sekolah.

Dikutip dari Kompas.com, salah seorang warga setempat bernama Beni membenarkan lokasi yang saat ini dipenuhi oleh batuan vulkanik Gunung Semeru itu adalah tempat berdirinya SDN 2 Supirurang.

Baca juga: 178 Orang yang Terjebak di Ranu Kumbolo Dievakuasi Hari Ini

Menurutnya, bangunan itu runtuh pada sore hari saat erupsi Gunung Semeru masih berlangsung.

"Iya benar di sini SDN 2 Supiturang, tidak ada temboknya lagi, tinggal fondasi saja," ujar Beni di Lumajang, Kamis (20/11/2025) dikutip dari Kompas.com.

Menurut Beni, saat kejadian, seluruh siswa sudah pulang ke rumahnya masing-masing karena kegiatan belajar sudah selesai.

"Banyak di sini 80 siswa lebih, selamat semua karena sudah pulang," tambahnya.

Sementara itu warga lainnya bernama Misno, meyakini bangunan SDN 2 Supiturang hilang saat banjir lahar hujan Gunung Semeru sesaat setelah awan panas melintas. 

Pasalnya, kata Misno, tumbuhan di sekitar bangunan sekolah tidak ada yang hangus atau layu.

 "Ini sepertinya kena banjir, kalau awan panas pasti pohonnya hangus," kata Misno.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved