Misteri Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung yang Terbakar di Kwintang

Dua kerangka manusia ditemukan di lokasi bekas penjarahan dan pembakaran kawasan Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (30/10/2025) kemarin

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunnews/Fersianus Waku
GEDUNG DIBAKAR DAN DIJARAH - Sebuah gedung dengan plang nama bertuliskan Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dibakar dan dijarah oleh massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Korps Brimob, Jumat (29/8/2025). Terbaru, Tulang manusia ditemukan di lokasi bekas penjarahan dan pembakaran kawasan Kwitang, Jakarta Pusat. Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekitar pukul 17.15 WIB, asap tebal tampak membubung dari bagian lantai 2 gedung. Dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Sebuah ambulans juga terlihat siaga di depan gedung. 

Tes DNA adalah pemeriksaan ilmiah yang dilakukan untuk menganalisis susunan genetik (asam deoksiribonukleat/DNA) seseorang.

DNA ini berisi informasi biologis yang menentukan ciri-ciri fisik, kesehatan, dan hubungan kekerabatan seseorang.

Secara sederhana, tes DNA digunakan untuk:

  • Menentukan hubungan biologis, seperti tes ayah–anak atau ibu–anak (uji paternitas/maternitas).
  • Identifikasi individu, misalnya dalam kasus kriminal, bencana, atau forensik.
  • Mengetahui risiko penyakit genetik atau kelainan turunan.
  • Melacak asal-usul leluhur (genealogi genetik).

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel biologis seperti darah, air liur, rambut, atau jaringan tubuh, lalu dianalisis di laboratorium untuk membandingkan pola DNA antarindividu.

"Hasil olah TKP,  ditemukan dua kerangka manusia yang tertimbun plafon terakar, kami masih menunggu hasil dari tim Kedokteran Forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan," tukasnya.

Korban Hilang Pasca Demo

Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat masih ada dua orang yang dinyatakan hilang pasca demo besar akhir Agustus silam.

Dua orang yang masih dinyatakan hilang itu adalah M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo.

CEO Project Malaka, Ferry Irwandi lewat dari akun Instagram-nya mengunggah postingan chating Whatsapp dari orang tua korban bernama Farhan yang hilang dalam insiden kericuhan unjuk rasa akhir Agustus.

Orang tua dari Farhan itu mengaku diminta polisi untuk melakukan tes DNA di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tes DNA dilakukan karena ditemukan kerangka manusia di sekitar gedung di kawasan Kwitang. 

Ferry pun meminta agar hasil tes DNA ini tidak ditutup-tutupi. 

Korban Hilang

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sebelumnya mendampingi keluarga korban orang hilang pasca gelombang demo berujung ricuh akhir Agustus 2025.

Keluarga korban hilang tersebut ialah M Farhan Hamid.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved