Sultan Dukung Tangani ODOL dengan Teknologi Digital, Pengawasan Bisa Real Time
Sultan menegaskan, praktik ODOL membawa dampak negatif ganda, yakni membahayakan keselamatan di jalan, sekaligus merusak infrastruktur jalan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Isu Over Dimension Over Loading (ODOL), kendaraan angkutan barang yang kelebihan dimensi dan muatan menjadi persoalan serius.
Guna mengatasi persoalan nyata bagi keselamatan di jalan raya ini, upaya penegakan regulasi angkutan jalan perlu dilakukan agar proses mengatasi ODOL berjalan efektif dan berkeadilan.
Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya pada acara Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional IV Organisasi Angkutan Darat 2025 yang berlangsung di Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Selasa (14/10/2025).
Sultan menegaskan, praktik ODOL membawa dampak negatif ganda, yakni membahayakan keselamatan di jalan, sekaligus merusak infrastruktur jalan.
“Untuk itu, saya ingin menyampaikan beberapa hal dalam upaya penegakan regulasi angkutan jalan untuk mengatasi ODOL.
Pertama, pentingnya edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat dan seluruh pelaku transportasi darat. edukasi bukan hanya soal memberi tahu apa yang salah, tetapi menumbuhkan pemahaman mengapa sesuatu itu harus benar,” papar Sri Sultan.
Baca juga: Bupati Bantul Pimpin Aksi Bersih-bersih Sungai Code
Dikatakannya, penegakan hukum tidak akan bermakna tanpa kesadaran. Karena itu, hukum harus berjalan seiring dengan pencerahan.
Pemahaman yang utuh tentang bahaya ODOL, dari risiko kecelakaan, kerusakan infrastruktur, hingga kerugian ekonomi nasional, akan melahirkan kepatuhan yang tumbuh dari kesadaran.
Selain itu, Sultan juga menegaskan pentingnya keadilan dalam implementasi regulasi angkutan jalan.
Hukum yang adil, tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga menegakkan martabat manusia.
Penegakan hukum harus menyentuh semua pihak yang terlibat, bukan hanya sopir di jalan, tetapi juga pemilik kendaraan, pemilik barang, bahkan aparat yang mengawasi.
“Kita tidak sedang mencari siapa yang bersalah, tetapi sedang membangun sistem yang bertanggung jawab. Selanjutnya, perlu pula penguatan budaya keselamatan berlalu lintas. Keselamatan harus tumbuh menjadi habitus sosial, bukan sekadar slogan di spanduk atau pasal dalam undang-undang,” jelasnya.
Sultan pun mengusulkan solusi penanganan ODOL melalui pemanfaatan teknologi digital dalam sistem transportasi darat.
Menurut Sultan, teknologi bukan sekadar alat bantu administratif, tetapi instrumen keadilan dan transparansi.
Dengan sistem penimbangan otomatis, kamera pengawas digital, dan integrasi data kendaraan secara daring, pengawasan dapat berjalan objektif, akurat, dan real-time.
| Pesan Sri Sultan Saat Apel Srawung Agung Jaga Warga di Mapolda DIY |
|
|---|
| “Ngayomi lan Ngemong”, Sri Sultan HB X Dorong Keamanan Berbasis Warga di Srawung Agung |
|
|---|
| Momen Pertemuan Prabowo-Sultan HB X, Semobil dan Begitu Akrab, Diselingi Candaan |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Dukung Pemulihan Desain Asli Grand Hotel De Djokja |
|
|---|
| Sultan HB X dan Paku Alam X Beri Penghormatan Terakhir untuk PB XIII |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Sultan-Dukung-Tangani-ODOL-dengan-Teknologi-Digital-Pengawasan-Bisa-Real-Time.jpg)