Pesan Sri Sultan Saat Apel Srawung Agung Jaga Warga di Mapolda DIY
Polda DIY bersama Pemda DIY menggelar apel akbar Srawung Agung di halaman Mapolda DIY
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Ringkasan Berita:
- Sri Sultan HB X menekankan paradigma people-centered security, bahwa keamanan modern harus melibatkan masyarakat sebagai subjek melalui empati, dialog, dan tanggung jawab bersama.
- Jaga Warga dipandang sebagai jembatan budaya untuk menciptakan keamanan yang tanggap, tangguh, dan mengedepankan kohesi, bukan represi.
- Kapolri menegaskan pentingnya kolaborasi Polri–Jaga Warga guna menjaga DIY tetap aman dan sejahtera.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan arahan kepada para anggota Jaga Warga melalui apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai, di halaman Mapolda DIY, Jumat pagi (21/11/2025).
Apel Jaga Warga tersebut juga dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, didampingi Kapolda DIY beserta para jajarannya.
Dalam sambutannya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan, zaman memperlihatkan, bahwa keamanan di era modern, tidak lagi cukup disandarkan pada perangkat teknologi atau aturan yang kering.
Kompleksitas ancaman semakin berlapis dan celah manusia, betapa pun kecilnya, dapat menjadi pintu bagi gangguan yang besar.
“Karena itu, kita harus bergerak, menuju paradigma baru: “people-centered security,” jelas Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Karenanya, Ngarsa Dalem menuturkan perlu adanya suatu pendekatan, yang menempatkan masyarakat sebagai subjek dan mitra strategis melalui empati, komunikasi dua arah, dan tanggung jawab bersama.
Baca juga: Lewat Srawung Agung, Jaga Warga di Kulon Progo Didorong Kedepankan Prinsip Asah Asih Asuh
Ketika keamanan dijalin bersama warga, maka yang tumbuh bukan sekadar keteraturan, tetapi resiliensi sosial bukan hanya kepatuhan, tetapi solidaritas.
Untuk menapaki tataran itu, lanjut Sri Sultan, Polri setidaknya dapat menerapkan laku Tata, Titi, Tatas, Titis, sebuah serangkaian proses yang bermakna perencanaan yang komprehensif, implementasi yang cermat dan konsisten, serta penyelesaian yang menyeluruh sesuai kaidah tata kelola yang tepat sasaran, dan berorientasi manfaat publik.
Laku ini menurut Suktan melengkapi harapan masyarakat, agar Polri senantiasa menegakkan nilai-nilai Catur Prasetya dengan kesadaran bahwa masyarakat adalah subjek yang wajib dilayani.
“Di sinilah Jaga Warga menemukan peran strategisnya. Ia menjadi jembatan budaya, agar proses penegakan keamanan tidak serta-merta bertumpu pada tindakan represif, tetapi selalu dimulai dari kohesi, dialog, dan kebijaksanaan. Inilah konsep keamanan semesta, yang terwujud dari proses tanggap, tangguh, tuntas,” ungkap Sri Sultan.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan apel Srawung Agung Jaga Warga menjadi momentum membangun kekuatan bersama untuk menjaga DIY tetap aman.
Kapolri juga menyampaikan Jaga Warga memiliki nilai kebudayaan dan kebersamaan yang terus dirawat di DIY.
“Oleh karena itu, sekali lagi kami terima kasih kepada Ngarsa Dalem yang telah memberikan ruang untuk Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) bisa berkolaborasi dengan Jaga Warga,” jelas Listyo.
Dia berharap kedepannya aparat penegak hukum bersama Jaga Warga bisa mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahtera. (hda)
| Lewat Srawung Agung, Jaga Warga di Kulon Progo Didorong Kedepankan Prinsip Asah Asih Asuh |
|
|---|
| Bupati Harda Pimpin Apel Srawung Agung Jaga Warga Kabupaten Sleman |
|
|---|
| Wali Kota Hasto Wardoyo Tegaskan Peran Strategis Jaga Warga dalam Menjaga Jogja |
|
|---|
| Srawung Agung DIY, Kapolri Soroti Fenomena Game Online dan Pentingnya Community Policing |
|
|---|
| “Ngayomi lan Ngemong”, Sri Sultan HB X Dorong Keamanan Berbasis Warga di Srawung Agung |
|
|---|
