Prof. Trisye UGM: Probiotik Bukan Sembarang Mikroorganisme, Kenali Manfaat dan Kriterianya

Probiotik lokal memiliki peran penting bagi kesehatan masyarakat Indonesia, mulai dari usia dini hingga lanjut usia.

Editor: Hari Susmayanti
Dok Tribun Jogja
PROBIOTIK : Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S., atau akrab disapa Prof. Trisye, Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi serta Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM saat menjadi narasumber podcast Jejak Hijau yang membahas soal peran probiotik 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Probiotik lokal memiliki peran penting bagi kesehatan masyarakat Indonesia, mulai dari usia dini hingga lanjut usia.

Hal ini diungkapkan Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S., atau akrab disapa Prof. Trisye, Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi serta Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM.

Prof. Trisye menjelaskan, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dikonsumsi dan terbukti memberikan efek positif di usus. Namun, tidak semua mikroorganisme bisa disebut probiotik.

“Probiotik itu mikroorganisme yang jelas strainnya, dikonsumsi dalam kondisi hidup, dan memberikan efek positif di usus. Bakteri ini juga harus aman,” ujar Prof. Trisye.

Ia menambahkan, di Indonesia, peredaran makanan atau obat yang mengandung probiotik diatur oleh BPOM.

Setiap strain harus teridentifikasi dengan jelas dan terbukti membawa manfaat kesehatan.

“Manfaat kesehatan ini harus dibuktikan melalui uji klinis Randomized Controlled Trial (RCT). Nanti ada kelompok yang mengonsumsi probiotik dan ada yang tidak, untuk melihat manfaatnya benar-benar terbukti,” jelasnya.

Baca juga: Mikroalga Jadi Harapan Energi Terbarukan, Begini Penjelasan Prof. Arief UGM

Prof. Trisye menekankan, masyarakat kerap keliru menganggap semua mikroorganisme hidup seperti yang ada di tape atau tempe sebagai probiotik.

Padahal, hanya strain tertentu yang memenuhi persyaratan ilmiah dan regulasi.

“Selain harus mampu hidup di usus, probiotik juga harus membawa manfaat yang jelas dan aman. Semua persyaratan ini dicek sebelum diajukan ke BPOM,” tambahnya.

Ia menjelaskan, setelah strain probiotik memenuhi semua uji dan persyaratan, barulah BPOM memasukkannya dalam daftar resmi yang diizinkan beredar di Indonesia.

Dengan cara ini, masyarakat dapat mengonsumsi probiotik yang aman dan bermanfaat.

Prof. Trisye juga menyoroti pentingnya probiotik bagi kesehatan usia dini karena membentuk sistem tubuh yang kuat.

Serta bagi lansia, probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mendukung kesehatan jangka panjang.

“Edukasi masyarakat tentang probiotik sangat penting, termasuk bagaimana memilih produk yang aman dan terbukti. Dengan pemahaman yang tepat, potensi probiotik lokal bisa dimaksimalkan untuk kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved