Adopsi Loakarta dan Fight Club, Pasar Sentul Yogyakarta Bakal Diramaikan dengan Sejumlah Event

Pemkot Yogyakarta menyiapkan upaya untuk Pasar Sentul menjadi magnet keramaian, salah satunya dengan memboyong deretan event.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Fasad bangunan baru Pasar Sentul, Kota Yogyakarta, selepas rampung direvitalisasi. 

Ringkasan Berita:
  • Pemkot Yogyakarta menyiapkan sejumlah langkah untuk membuat Pasar Sentul kembali ramai pengunjung
  • Intervensi pemerintah daerah melalui aktivasi kegiatan kreatif diyakini menjadi solusi jangka pendek yang paling realistis dan efektif.
  • Pasar Sentul, khususnya area rooftop atau food court, mempunyai venue yang sangat potensial dan estetik untuk menggelar sejumlah event.

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta merespon keluhan para pedagang sentra kuliner Pasar Sentul yang 'menjerit' karena sepi pengunjung meski menempati gedung baru nan megah.

​Eksekutif tengah menyusun strategi 'revitalisasi sosial' untuk menyulap Pasar Sentul menjadi magnet keramaian, salah satunya dengan memboyong deretan event.

​Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utomo, mengatakan rooftop Pasar Sentul yang digunakan untuk sentra kuliner memang belum cukup mendatangkan traffic pengunjung.

​Oleh sebab itu, intervensi pemerintah daerah melalui aktivasi kegiatan kreatif diyakini menjadi solusi jangka pendek yang paling realistis dan efektif.

​"Kalau revitalisasi fisiknya mungkin belum, tapi (sekarang) lebih ke revitalisasi sosial. Membangun komitmen, bikin event, dan saya akan mengajak teman-teman muda, atau stakeholder kami untuk bikin something di Pasar Sentul nanti," ujarnya, Senin (24/11/2025).

​Gunawan pun berkaca pada kesuksesan aktivasi pasar rakyat lain yang terbukti ampuh mendongkrak kunjungan.

​Ia mencontohkan gelaran Loakarta di Pasar Klithikan Pakuncen dan Fight Club yang sempat viral di Pasty (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta).

​Menurutnya, Pasar Sentul, khususnya area rooftop atau food court-nya, mempunyai venue yang sangat potensial dan estetik untuk menggelar kegiatan serupa.

​"Memungkinkan sekali (digelar event). Karena sebetulnya di atas itu venue-nya bagus. Kami pernah coba di Pasty, Fight Club, itu awalnya cuma 20-30 orang, begitu terlalu banyak, Pasty sampai tidak cukup. Nah, aktivasi-aktivasi seperti itu yang kami bidik," jelasnya.

Baca juga: Warga di Sekitar Jembatan Kewek Yogyakarta Dukung Rencana Rehabilitasi

​Strategi itu diharapkan mampu memecah kebuntuan yang dialami para pedagang eks Alun-alun Sewandanan Pakualaman yang direlokasi menuju Pasar Sentul.

Dalam waktu dekat, Disdag berkomitmen untuk segera mengeksekusi rencana tersebut, guna memperpanjang napas pelaku usaha yang semakin terimpit.

​"Kolaborasi itulah yang nanti kami coba kemas. Syukur-syukur stakeholder perbankan bisa support. Apapun event-nya, nanti di sana, tujuannya untuk meramaikan," cetusnya. 

Diskusi

Namun, sebelumnya, Gunawan menyebut, pihaknya akan menggelar forum diskusi atau sarasehan bersama para pedagang, sesuai arahan Wali Kota Yogyakarta.

​Tujuannya, untuk menyamakan frekuensi dan merancang kegiatan kolaboratif yang melibatkan ragam stakeholder, hingga komunitas anak muda.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved