Berita Jogja
Yogyakarta Kurangi Sampah Visual, Baliho Wajah Wali Kota Hasto Dicopot
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menurunkan baliho wajahnya demi mengurangi sampah visual. Ruang publik kini difokuskan untuk city branding
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
Ringkasan Berita:Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menurunkan baliho wajahnya demi mengurangi sampah visual. Ruang publik kini difokuskan untuk city branding dan promosi Calendar of Festival, langkah ini mendapat dukungan pelaku ekonomi kreatif.
Jogja, Tribunjogja.com -- Minggu pagi, 23 November 2025, menjadi momen penting bagi Kota Yogyakarta ketika Wali Kota Hasto Wardoyo merealisasikan janjinya dengan memimpin langsung penurunan baliho sosialisasi bermuatan wajahnya di Puskesmas Danurejan 2.
Langkah ini bukan sekadar simbolik, melainkan sebuah kebijakan nyata yang menunjukkan komitmen untuk mengurangi sampah visual atau polusi mata di ruang publik.
Hasto menegaskan bahwa pejabat publik tidak perlu bersikap narsis dengan menampilkan wajah mereka di berbagai sudut kota, terutama ketika tidak sedang dalam masa kampanye Pilkada.
Menurutnya, baliho seharusnya berfungsi sebagai media komunikasi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan sekadar alat pencitraan.
“Kalau hanya menjadi sampah visual, bukannya lebih baik kita turunkan saja? Diganti dengan pesan-pesan yang sifatnya bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Hasto saat itu.
Diganti Branding Yogyakarta
Sebagai mantan Kepala BKKBN RI, Hasto memiliki pandangan strategis mengenai pemanfaatan ruang publik.
Ia secara spesifik meminta agar ruang kota digunakan untuk mendukung city branding Yogyakarta, salah satunya dengan mempromosikan Calendar of Festival.
Agenda ini diyakini mampu memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota budaya dan wisata, sekaligus mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Langkah berani ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pelaku ekonomi kreatif.
Apa Calendar of Festival?
Calendar of Festival Yogyakarta merupakan kumpulan event unggulan yang disusun pemerintah daerah untuk memperkenalkan kekayaan budaya, kreativitas, dan potensi wisata Jogja.
Pada 2025, ada banyak kegitan seperti Event budaya seperti Selasa Wagen di Malioboro Festival film internasional seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).
Event musik dan hiburan, misalnya Prambanan Jazz Festival, Jogjarockarta, dan Kustomfest, Agenda pariwisata unggulan yang ditetapkan pemerintah, dengan sedikitnya 16 acara besar sepanjang tahun 2025.
Sedangkan pada 2026, ada prambanan Jazz Festival, Mandiri Jogja Marathon, Ekspectanica, festival kreatif yang menampilkan seni, musik, dan budaya kontemporer dan lainnya.
| Pemkot Yogyakarta Susun Raperwal Tindak Lanjuti Pergub DIY tentang Tuwanggana |
|
|---|
| Tradisi Tuntun Kendaraan di Gang Kampung Kauman Yogyakarta |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Dorong TNI Run Jadi Agenda Sport Tourism DIY |
|
|---|
| Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kospin PAM: Polisi Temukan Alat Bukti |
|
|---|
| Agenda HUT Golkar DIY ke-61: Semaan Alquran hingga Tebus Murah 1.000 Paket Sembako |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Yogyakarta-Kurangi-Sampah-Visual-Baliho-Wajah-Wali-Kota-Dicopot.jpg)