Tak Lagi Diam dan Kusam, Terban Mural Competition Bikin Tebing Kali Code 'Bicara Lantang'
Bukan sekadar coretan, deretan karya mural di tebing Kali Code ini membawa pesan mendalam, mulai dari kritik sosial hingga petuah luhur budaya Jawa.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dalam visualnya, Semar pun digambarkan sedang memeluk Tugu Pal Putih, yang menjadi simbolisasi tentang menjaga marwah Yogyakarta.
"Dilambangkan dengan gunungan juga. Semarnya memeluk Tugu, artinya menjaga Yogyakarta agar tetap memelihara budaya luhur, sampai kebersihan," ucapnya.
Percantik Tebing Kali Code
Ketua Pelaksana Terban Mural Competition, Heru Prasetyo, menjelaskan, event bertema "Harmoni Kota Yogyakarta Penuh Warna" memang didesain untuk menampung energi kreatif seniman agar tak liar di ruang publik yang salah.
Meski cuaca sempat tidak bersahabat, para seniman tetap mampu menuntaskan karyanya dalam waktu tiga hari, sejak 20 hingga 22 November.
"Gelaran ini kami adakan untuk mempercantik kawasan lembah atau tebing Kali Code agar tampak indah dari segala sisi. Pesertanya kategori umum dan pelajar," kata Heru.
"Tetapi, penilaian kami satukan, karena semua profesional. 50 persen dari luar kota, 50 persen dari dalam kota. Jadi, bisa dikatakan ini event nasional," pungkasnya. (*)
| Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo Bakal Copot Seluruh Baliho Bermuatan Wajahnya, Ini Alasannya |
|
|---|
| Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Atap Rumah Warga di Terban Jogja Roboh |
|
|---|
| Tumpukan Sampah di Depo Sentuh 1.060 Ton, Pemkot Yogyakarta Upayakan Pengangkutan Sebelum Nataru |
|
|---|
| Kekuatan Konstruksi Tinggal 20 Persen, Jembatan Kleringan Jogja Bakal Direhabilitasi |
|
|---|
| Implementasi Larangan Bentor dan Maxride, Wali Kota Yogya: Tunggu Petunjuk Provinsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Terban-Mural-Competition.jpg)