Terindikasi Judol, 7.100 Penerima Bansos di DIY Dicoret Sementara
Ribuan penerima bansos di DIY dicoret sementara dari daftar penerima manfaat karena terindikasi judi online (judo)
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
“PKH itu kan yang menerima istrinya, mungkin istrinya tidak menggunakan untuk judol, tetapi yang menggunakan suaminya, atau anaknya. Kan sama saja. Bantuan itu kan untuk keluarga,” lanjutnya.
Dengan adanya indikasi penyalahgunaan bansos, pihaknya mengoptimalkan program rehabilitasi sosial.
Melalui rehabilitasi sosial, pihaknya ingin mengubah pola pikir masyarakat agar tidak tergantung pada bansos.
Bantuan sosial dan beragam program pemberdayaan diberikan untuk mendorong masyarakat mandiri.
“Bansos itu kan sementara, dalam masa krisis sosial. Lalu kita ada pemberdayaan sosial, bagaimana kita mendampingi mereka, menggali skillnya, dia bisa usaha apa, bisa kerja apa, kita kasih bimtek, kalau belum ada modal kita berikan bantuan modal. Ini kita lakukan agar masyarakat mandiri. Jangan sampai masyarakat jadi mengharapkan bansos. Nah ini yang harus kita ubah (dengan rehabilitasi sosial),” imbuhnya. (*)
| Penanganan Pelajar Judol/Pinjol di Kulon Progo Terkendala di Tanda Tangan Surat Pernyataan |
|
|---|
| Ironi Bansos di DIY, Ribuan Penerima Diduga Malah Gunakan Bantuan untuk Main Judi Online |
|
|---|
| Pemda DIY Verifikasi Ribuan Penerima Bansos yang Diduga Main Judi Online |
|
|---|
| Pakar UGM Sebut Judi Online Ciptakan Rantai Kerentanan Sosial Baru di Indonesia |
|
|---|
| Ironi Ribuan Bansos DIY Dipakai Judi Online |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Sosial-DIY-Endang-Patmintarsih-2462025.jpg)