Pemkot Yogya dan BULOG Gelar Pasar Murah di 14 Kemantren, Stabilkan Harga Pangan Jelang Nataru 

Pemkot Yogyakarta berkolaborasi dengan Perum BULOG Kantor Wilayah Yogyakarta menggelar Operasi Pasar Stabilisasi Harga Pangan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dok Pemkot Yogya
PASAR MURAH : Aktivitas pasar murah untuk stabilisasi harga pangan yang digelar di salah satu kemantren di Kota Yogyakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Pemkot Yogyakarta dan BULOG menggelar Operasi Pasar di 14 kemantren (17 Nov–5 Des) untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi jelang Nataru.
  • Disediakan hampir 30 ton bahan pokok dengan harga subsidi Rp2.000/kg atau liter, termasuk beras, gula, minyak, terigu, dan telur.
  • Pembelian dibatasi untuk warga domisili kemantren dengan kupon dan KTP, guna mencegah lonjakan permintaan dan menjaga stabilitas pasokan.
 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berkolaborasi dengan Perum BULOG Kantor Wilayah Yogyakarta menggelar Operasi Pasar Stabilisasi Harga Pangan atau Pasar Murah.

Kegiatan ini menyasar 14 kemantren di seluruh wilayah Kota Yogyakarta, berlangsung mulai 17 November hingga 5 Desember 2025 mendatang.

Langkah strategis diambil sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga serta ketersediaan bahan pokok menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Yogyakarta, Dedi Aprilyadi, menyampaikan, Operasi Pasar menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi yang terus diperkuat pemerintah daerah bersama BULOG.

"Kegiatan ini adalah upaya Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi daerah, serta meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok menjelang Nataru," ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Hal senada disampaikan Ketua Tim Kerja Ketersediaan dan Pengendalian Harga pada Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Evi Wahyuni.

Menurutnya, pasar murah menjadi agenda rutin Pemkot untuk mengantisipasi lonjakan harga pada momen-momen besar seperti Ramadan, Idulfitri, maupun Nataru.

"Nanti 14 kemantren rata, semuanya dapat. Komoditasnya bahan pokok, ada beras premium, beras medium, SPHP, gula, minyak goreng, terigu, bawang merah, bawang putih, sampai telur juga tersedia," jelasnya.

Dalam pelaksanaan Operasi Pasar ini, Perum BULOG Kanwil Yogyakarta pun menyalurkan hampir 30 ton berbagai jenis komoditas pangan pokok.

Seluruh komoditas dijual dengan harga terjangkau setelah mendapat subsidi dari Pemkot Yogyakarta sebesar Rp2.000 per kilogram atau per liter.

Rinciannya, Beras SPHP Rp56.500 per 5 kg, Beras Premium Rp66.000 per 5 kg, Gula Pasir Rp16.000 per kg, Minyak Goreng Rp17.500 per liter, dan Tepung Terigu Rp7.500 per kg.

Baca juga: IIS 2025 : Delegasi Austria Pelajari Praktik Kerukunan dan Toleransi Beragama di Yogyakarta

Setiap kemantren mendapat kuota 4 ton bahan pokok, terkecuali Umbulharjo, Gondokusuman, dan Mergangsan yang memperoleh kuota 6 ton, karena cakupan wilayahnya lebih luas.

"Mekanisme pembelian dibatasi bagi warga yang berdomisili di kemantren penyelenggara. Setiap kemantren menyediakan kupon, dan warga menunjukkan KTP saat berbelanja," ungkapnya.

"Pembelian juga diimbau sewajarnya, sesuai kebutuhan rumah tangga. Kalau beli 4 atau 5 masih wajar, tapi kalau beli gula satu karung jelas tidak boleh," imbuh Evi.

Ia menyatakan, tujuan utama pelaksanaan pasar murah adalah menjaga inflasi daerah dengan menekan lonjakan permintaan di pasar rakyat, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dengan harga terjangkau.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved