BI DIY Imbau Merchant QRIS Tak Kenakan Tambahan Biaya pada Konsumen
Bank Indonesia (BI) DIY mengimbau merchant untuk tidak mengenakan biaya tambahan dalam transaksi QRIS di bawah Rp500.000
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Bank Indonesia (BI) DIY mengimbau merchant untuk tidak mengenakan biaya tambahan dalam transaksi QRIS di bawah Rp500.000
- Merchant Discount Rate (MDR) untuk transaksi hingga senilai Rp500.000 adalah nol
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia (BI) DIY mengimbau merchant untuk tidak mengenakan biaya tambahan dalam transaksi QRIS di bawah Rp500.000.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto mengatakan dalam transaksi nontunai memang ada biaya yang dikenakan oleh Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP). Biaya yang dikenakan pada merchant tersebut disebut Merchant Discount Rate (MDR).
Namun, MDR untuk transaksi hingga Rp 500.000 adalah nol persen.
“Mayoritas transaksi QRIS itu di bawah Rp 500.000, MDR-nya nol. Kalau ada kemudian yang menerapkan tambahan (biaya tambahan) itu melanggar, nggak boleh,” katanya, Minggu (16/11/2025).
Ia menerangkan BI DIY pernah menindaklanjuti kasus tambahan biaya dalam transaksi QRIS di DIY.
Tindak Lanjut tersebut diambil usai BI DIY menerima aduan dari masyarakat.
Pihaknya lantas mengirim surat kepada PJP. Nantinya, PJP yang akan memberikan teguran kepada merchant yang bersangkutan.
“Jika ada laporan (pengaduan tambahan transaksi QRIS), akan kami proses, nanti lewat PJP, pihak PJP juga nanti akan melaporkan ke kami (setelah memberikan teguran),” terangnya.
Baca juga: Per September 2025, Transaksi QRIS di DIY Tembus Rp41,09 Triliun
Hermanto mengungkapkan tingkat akseptasi QRIS di DIY semakin baik.
Pengguna QRIS di DIY mencapai 980.591, sedangkan merchant QRIS sebanyak 987.737.
Volume transaksi QRIS di DIY mencapai 486 juta transaksi per September 2025, atau tumbuh 274,01 persen (yoy).
Sementara nominal transaksi QRIS di DIY mencapai Rp 41,09 triliun hingga September 2025. Secara tahunan tumbuh 237,19 persen.
“Sekarang sudah mulai terlihat pergeseran, dari transaksi tunai ke non tunai. Peningkatannya juga cukup baik, baik dari sisi penggunanya maupun transaksinya,” ungkapnya.
Pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi QRIS kepada masyarakat.
Dengan demikian, akseptasi QRIS di DIY semakin meningkat. (*)
| Soal Redenominasi Rupiah, Ini Kata Pengamat Ekonomi dan BI DIY |
|
|---|
| Ekonomi DIY Triwulan IV 2025 Diperkirakan Lebih Tinggi dari Triwulan Sebelumnya |
|
|---|
| Per September 2025, Transaksi QRIS di DIY Tembus Rp41,09 Triliun |
|
|---|
| Ini Pengertian dan Tujuan Redenominasi Rupiah Menurut BI |
|
|---|
| BI DIY Sebut Ekonomi DIY 2025 Masih Tumbuh Positif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/bi-diy-sebut-penggunaan-pembayaran-digital-qris-masih-temui-kendala.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.