Per September 2025, Transaksi QRIS di DIY Tembus Rp41,09 Triliun
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, secara kumulatif terdapat 980.591 pengguna QRIS dan 987.737 merchant QRIS di DIY
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Akseptasi QRIS di DIY menunjukkan tren positif.
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, secara kumulatif terdapat 980.591 pengguna QRIS dan 987.737 merchant QRIS.
Bank Indonesia DIY mencatat ada kenaikan transaksi yang signifikan.
Volume transaksi QRIS di DIY mencapai 486 juta transaksi per September 2025, atau tumbuh 274,01 persen (yoy).
Sementara nominal transaksi QRIS di DIY mencapai Rp 41,09 triliun hingga September 2025. Secara tahunan tumbuh 237,19 persen.
Kepala Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo, mengatakan pihaknya terus melakukan edukasi QRIS dan menyasar seluruh elemen masyarakat.
Menurut dia, edukasi merupakan proses panjang untuk mengubah perilaku masyarakat. Tidak hanya masyarakat sebagai pengguna, tetapi juga selaku merchant QRIS.
“Edukasi, menginternalisasi, akseptasi (QRIS) terus kita lakukan. Ini adalah proses change management pada perilaku masyarakat, tetapi juga merchant, UMKM. Makanya jangan heran ada beberapa toko ada yang belum mau pake (QRIS), tidak apa-apa, karena ini memang bertahap,” katanya, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: BI DIY Luncurkan QRIS Andong Wisata, Diharapkan Bisa Mengakomodasi Lebih Banyak Wisatawan
“Tetapi saya yakin, ketika mereka sudah memahami kelebihan dan keuntungan menggunakan QRIS, mereka pasti akan shifting juga. Tentu kita tidak bisa, hari ini kita edukasi, terus kemudian berubah, pasti perlu waktu,” sambungnya.
Namun, melihat perkembangan saat ini, Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto menyebut sudah mulai ada pergeseran transaksi dari tunai menjadi nontunai.
Ia menilai penggunaan QRIS juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Pasalnya QRIS menjadikan perputaran uang lebih cepat.
“Kami menghitungnya adalah velositas atau velocity of money, berapa kali sih uang itu per unit Rp 1 itu berpindah ke antaragen ekonomi. Kita ini semua masing-masing adalah agen ekonomi. Kalau dengan cash, Rp 1 itu mungkin (berputar) tiga kali dalam satu hari, itu kan berarti dampak transaksi dan ekonominya tidak begitu cepat,” terangnya.
“Nah sekarang dengan menggunakan digital itu, Rp 1 itu berkali-kali dibandingkan 2,3 orang, karena langsung kan, perbankan, transaksi langsung. Artinya sekarang ada peningkatan velositas,”imbuhnya. (*)
| Ini Pengertian dan Tujuan Redenominasi Rupiah Menurut BI |
|
|---|
| BI DIY Luncurkan QRIS Andong Wisata, Diharapkan Bisa Mengakomodasi Lebih Banyak Wisatawan |
|
|---|
| BI DIY Ungkap Alasan Emas dan Bahan Pokok Alami Inflasi |
|
|---|
| Kata Pedagang Pasar Kranggan Usai Beralih ke Pembayaran Nontunai |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Luncurkan Perluasan Layanan Parkir Digital, Sasar 100 Titik Sekaligus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/QRIS-di-DIY.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.