Gunungkidul Sumbang Hampir Separuh Produksi Beras DIY, Pemerintah Dorong Optimalisasi Lahan
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sekitar 49 persen produksi beras DIY berasal dari Gunungkidul.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sekitar 49 persen produksi beras DIY berasal dari Gunungkidul.
- Menurut Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) DIY, dari target tanam Januari–Desember 2025 sebanyak 198.000 hektar, hampir 98.000 hektar di antaranya berada di Gunungkidul.
- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga sektor pertanian agar tetap menjadi pilar ekonomi masyarakat.
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul menjadi penyuplai beras terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sekitar 49 persen produksi beras DIY berasal dari Gunungkidul.
Pemerintah daerah kini terus mendorong optimalisasi lahan pertanian untuk menjaga stabilitas pasokan dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani R Widowati, menyampaikan bahwa potensi pertanian Gunungkidul sangat besar dan perlu terus dioptimalkan.
“Gunungkidul ini mensuplai hampir sebagian besar kebutuhan beras di DIY, sekitar 49 persen. Ini menunjukkan potensi sawah di wilayah ini sangat penting untuk menopang ketahanan pangan daerah,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Menurut Ladiyani, pemerintah pusat bersama daerah akan berfokus pada pengelolaan lahan bergelombang dan pemilihan varietas bibit yang sesuai dengan karakter tanah Gunungkidul.
“Dengan dukungan teknologi dan bibit unggul, lahan non-irigasi pun bisa tetap produktif,” tambahnya.
Dukung optimalisasi
Sementara itu, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) DIY, Dedy Irwandi, mengatakan pihaknya mendukung optimalisasi lahan potensial dan percepatan masa tanam.
Ia menyebut, dari target tanam Januari–Desember 2025 sebanyak 198.000 hektar, hampir 98.000 hektar di antaranya berada di Gunungkidul.
“Maka gerakan tanam serempak ini menjadi momentum penting untuk mendorong petani segera turun ke sawah, terutama dengan datangnya musim hujan,” katany.
Senada, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga sektor pertanian agar tetap menjadi pilar ekonomi masyarakat.
“Gerakan tanam ini bukan hanya soal produksi beras, tapi tentang menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Setiap benih yang ditanam hari ini adalah investasi masa depan,” ujar Endah.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan terus memperkuat pendampingan penyuluh, penyediaan sarana produksi, serta mendorong modernisasi pertanian melalui penggunaan alat uji tanah dan sistem pemupukan berbasis rekomendasi.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap Gunungkidul tetap menjadi lumbung pangan utama DIY sekaligus model pengelolaan pertanian berkelanjutan,” pungkasnya (ndg)
| Triwulan Ketiga 2025, Hasil Tangkapan Ikan Gunungkidul Capai 289 Ribu Kilogram |
|
|---|
| Tanaman Cabai di Gunungkidul Terserang Hama, DPP Pastikan Produksi Tetap Aman |
|
|---|
| Siapkan pelaksanaan TKA 2026, Disdik Gunungkidul: Proses Penyusunan Soal Dikebut |
|
|---|
| RAPBD 2026 Dipangkas Rp753 M, Eko Suwanto Sebut Berdampak Buruk pada Usaha Penciptaan Lapangan Kerja |
|
|---|
| Baru 16 SPPG di DIY yang Kantongi Sertifikat Kelaikan, 152 Sisanya Jangan Dipermudah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.