Triwulan Ketiga 2025, Hasil Tangkapan Ikan Gunungkidul Capai 289 Ribu Kilogram

Meski beberapa kali nelayan tidak melaut karena kondisi cuaca, produksi tetap berjalan karena adanya penyesuaian waktu tangkap.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
NELAYAN: Foto dok ilustrasi. Penampakan kapal para nelayan yang bersandar di Pantai Sadeng 

Ringkasan Berita:
  • Total produksi hasil tangkapan ikan laut di Gunungkidul mencapai 289.128,34 kilogram per triwulan ketiga tahun 2025.
  • Beberapa jenis ikan yang dominan ditangkap antara lain tongkol, cakalang, layur, dan kakap merah.
  • Wilayah perairan di sekitar Sadeng, Baron, dan Ngrenehan masih menjadi titik utama pendaratan ikan di Gunungkidul.
  • Kepala UPT TPI Dinas Perikanan dan Kelautan Gunungkidul, Suhaji, mengatakan capaian tersebut menunjukkan kinerja sektor perikanan tangkap masih stabil.

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hingga triwulan ketiga tahun 2025, total produksi hasil tangkapan ikan laut di Kabupaten Gunungkidul mencapai 289.128,34 kilogram.

Angka tersebut didapatkan dari kumulatif beberapa tempat pelelangan ikan (TPI), di antaranya Baron, Ngrenehan,Pantai Drini, Gesing, dan Ngandong.

Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul, Suhaji, mengatakan capaian tersebut menunjukkan kinerja sektor perikanan tangkap masih stabil.

Meski beberapa kali nelayan tidak melaut karena kondisi cuaca, produksi tetap berjalan karena adanya penyesuaian waktu tangkap.

“Memang pada periode Oktober hingga awal November aktivitas melaut sempat menurun karena angin kencang dan gelombang tinggi. Namun secara kumulatif sampai triwulan ketiga, hasil tangkapan masih sesuai target,” ujarnya, pada Jumat (7/11/2025).

Jenis ikan dominan

Ia menjelaskan, beberapa jenis ikan yang dominan ditangkap antara lain tongkol, cakalang, layur, dan kakap merah.

Wilayah perairan di sekitar Sadeng, Baron, dan Ngrenehan masih menjadi titik utama pendaratan ikan di Gunungkidul.

“Nelayan kami masih cukup aktif. Hanya saja memang saat cuaca ekstrem, mereka menunda keberangkatan demi keselamatan,” tuturnya.

Meski menghadapi tantangan cuaca, pihaknya optimistis capaian produksi ikan hingga akhir tahun dapat melampaui target.

Menurutnya, produktivitas nelayan tetap terjaga berkat penerapan sistem pelelangan dan pemasaran yang lebih tertata di tingkat TPI.

Waktu tangkap aman

Selain itu, pembinaan dan penyediaan informasi cuaca turut membantu nelayan dalam menentukan waktu tangkap yang aman.

"Tahun ini, target tangkapan ikan di Gunungkidul mencapai 4.000 ton. Dan, kami optimis bisa tercapai karena untuk data di Pelabuhan Sadeng masih diakumulasi dan diperkirakan tercapai karena kapal-kapal besar ada di sana. Kami terus berkoordinasi agar aktivitas perikanan berjalan aman dan hasil tangkapan tetap terserap pasar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Gunungkidul Johan Wijayanto menuturkan pihaknya akan berupaya meningkatkan hasil tangkapan di waktu yang tersisa.

"Untuk menaikan hasil tangkapan nelayan, kami akan mengoptimalkan bantuan perahu dan alat tangkap yang sudah diterima nelayan. Harapannya ini bisa memacu produksi hasil tangkapan ikan, serta diikuti kondisi cuaca yang membaik," urainya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved