Wali Kota Yogya Temukan Kerusakan di Rusunawa Graha Bina Harapan, Instruksikan Perbaikan
Kunjungan itu dilakukan Hasto untuk memastikan kondisi hunian warga yang tinggal di fasilitas milik pemerintah
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menemukan kondisi memprihatinkan berupa kebocoran parah di lantai atas Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Graha Bina Harapan
- Saat mengunjungi fasilitas milik pemerintah di Pakualaman itu. Hasto juga menyoroti masalah kepadatan hunian.
TRIBUNJOGJA.COM - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menemukan kondisi memprihatinkan saat meninjau langsung Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Graha Bina Harapan, Kamis (6/11/25) lalu.
Temuan utama yang menjadi perhatiannya adalah kebocoran parah di lantai atas dan kondisi kamar yang penuh sesak, jauh dari kata layak.
Sebagai informasi, kunjungan itu dilakukan Hasto untuk memastikan kondisi hunian warga yang tinggal di fasilitas milik pemerintah di Kemantren Pakualaman tersebut.
"Saya ingin memastikan bahwa penghuni di sini bisa hidup dengan layak dan nyaman. Jangan sampai kota ini terlihat bagus dari luar, tapi warganya justru hidup dalam kesulitan," ujarnya.
Hasto pun tidak menutupi keprihatinannya saat melihat kondisi di lantai lima rusunawa. Ia menyoroti kebocoran yang sangat parah hingga mengganggu aktivitas penghuni di dalam kamar.
"Tadi saya lihat banyak atap dan dinding yang bocor, apalagi di lantai lima. Saya sudah minta Dinas PUPKP untuk segera memperbaikinya. Kalau bisa, juga ditambah kanopi supaya air hujan tidak masuk ke kamar," katanya
"Yang di lantai 5 ini paling kasihan. Air blewer dari atas, jadi kasurnya enggak bisa mepet ke dinding. Sudah capek, masih bocor pula," urai Hasto.
Kepadatan hunian
Selain kebocoran, Wali Kota juga menyoroti masalah kepadatan hunian. Ia menemukan ada kamar tipe studio (21-22 meter persegi) yang dihuni hingga lima orang.
"Saya melihat ada kamar yang sempit, tapi dihuni lima orang. Ini harus jadi perhatian kita bersama. Tinggal di rusunawa itu harusnya membuat hidup lebih tertata, bukan malah menambah beban," ujarnya.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh salah satu penghuni, Sri Yuntari (44). Meski bersyukur memiliki tempat tinggal, ia mengakui kondisi huniannya sangat sempit untuk keluarga.
"Harapannya ya bisa punya rumah sendiri, karena di sini sempit untuk saya. Anak saya dua, sudah besar, tapi harus tidur di satu ruangan yang juga jadi tempat makan," ujarnya.
Menanggapi temuan Wali Kota, Kepala UPT Pengelolaan Rusunawa Kota Yogyakarta, Kuswarjanta Adi Nugraha, menjelaskan bahwa pemeliharaan dilakukan rutin secara bertahap sesuai prioritas.
"Masukan dari Pak Wali tadi sangat kami terima. Untuk kanopi di lantai lima memang baru kami kerjakan tahun ini di bagian belakang, yang depan belum. Jadi perbaikannya bertahap. Fokus kami selama ini pada bagian atap yang paling mendesak," terangnya.
Kuswarjanta merinci, Rusunawa Graha Bina Harapan memiliki 68 unit tipe studio dengan tarif sewa bervariasi antara Rp100.000 hingga Rp400.000 selaras lantainya.
Rusunawa pun diperuntukkan bagi keluarga berpenghasilan satu sampai dua kali Upah Minimum Kota (UMK) Yogyakarta yang belum memiliki rumah atau hunian pribadi.
"Masa kontraknya tiga tahun, dan dapat diperpanjang satu kali. Sekarang tingkat huniannya sangat tinggi dan masih terdapat daftar tunggu," pungkasnya. (aka)
| Meredam Sampah Organik dan Merawat Pertanian Kota Yogyakarta Lewat UPO |
|
|---|
| Bakteri E.coli Penyebab Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan, Wali Kota Soroti Kualitas Air |
|
|---|
| Program “1000 HPK Si Penting” Turunkan Angka Stunting di Kota Yogyakarta hingga 5 Persen |
|
|---|
| Dorong 'Gerakan Pemuda Kampung', Wawali: Anak Muda Jogja Harus Jadi Tuan Rumah di Kota Sendiri |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.