Dorong 'Gerakan Pemuda Kampung', Wawali: Anak Muda Jogja Harus Jadi Tuan Rumah di Kota Sendiri

Kondisi itu jadi alasan dan mendasari urgensi untuk menggerakkan pemuda di 169 kampung yang ada di Kota Yogyakarta

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
GEBYAR SUMPAH PEMUDA: Suasana agenda Gebyar Sumpah Pemuda yang diinisiasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, di Galeria Mall, Selasa (28/10/25) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyuarakan keprihatinan soal fenomena pemuda asli Kota Yogyakarta yang cenderung berada di 'belakang panggung', di tengah pesatnya perkembangan kota. 

Alhasil, ia pun mendorong lahirnya 'Gerakan Pemuda Kampung' sebagai langkah konkret agar pemuda lokal bangkit dan menjadi tuan rumah di kotanya sendiri.

Fenomena tersebut disorotinya di sela agenda Gebyar Sumpah Pemuda yang diinisiasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, di Galeria Mall, Selasa (28/10/25) sore.

Ia mengungkap fakta, bahwa Kota Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, seringkali hanya menjadi segmen pasar bagi para pendatang, sedangkan warga aslinya yang dikenal 'lembah manah' justru tersisih dari peran-peran strategis di lini depan.

"Biasanya kalau orang Yogya itu, saking lembah manah, senangnya di backstage, di garis belakang, jadi pemikirnya. Sementara, yang bergerak teman-teman dari Madura, dari Sumatera," ujarnya.

Ia bahkan berkelakar, jika para pemuda yang hadir dalam acara tersebut diminta mengangkat tangan, yang memiliki KTP Kota Yogyakarta kemungkinan tidak akan lebih dari 50 persen.

Kondisi itu jadi alasan dan mendasari urgensi untuk menggerakkan pemuda di 169 kampung yang ada di Kota Yogyakarta, melalui sebuah gebrakan bertajuk Gerakan Pemuda Kampung.

"Gerakan Pemuda Kampung itu wajib dikembangkan. Karena kekuatan ketahanan, kekuatan keamanan, itu kan dari pemuda kampung yang ngerti mengenai local wisdom, budaya lokal di lingkungannya," tegasnya.

Ia pun menginstruksikan seluruh Mantri Pamong Praja di Kota Yogyakarta, untuk mulai mendiskusikan secara khusus bagaimana menggerakkan potensi ini. 

Wawan pun menegaskan, Pemkot Yogyakarta sungguh-sungguh bakal memberikan atensi bagi proses pengembangan generasi muda yang merupakan calon-calon pemimpin di masa depan.

"Pemuda-pemudi Kota Yogyakarta tidak boleh hanya jadi penonton, harus bangkit, harus belajar berorganisasi, harus berani berprestasi," seru Wawali.

"Intinya, kami sangat berharap pemuda kota jadi tuan rumah di kota kita sendiri. Jadi pemuda yang punya bekal pengetahuan, leadership, kewirausahaan, dan yang paling penting adalah tidak gaptek," tambahnya.

Sejalan dengan dorongan Wakil Wali Kota, Disdikpora Kota Yogyakarta telah mengambil langkah konkret untuk membekali pemuda dengan semangat kewirausahaan.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, menjelaskan, bahwa Gebyar Sumpah Pemuda ini merupakan puncak dari rangkaian 'Ekspo Karya Pemuda' yang telah berlangsung sejak 23 Oktober.

Ekspo tersebut, merupakan ruang pamer bagi para wirausaha muda, khususnya para alumnus program inkubasi 'Yogyakarta Entrepreneur School of Business Ownership' atau Yes Boss.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved