Christiano Tarigan Ungkap Penyesalan dan Isi Hati: Saya Tak Lari, Saya Turun Menolong Korban

Unggahan tersebut diunggah oleh Trya, kakak sepupu Christiano. Ia membagikan foto lembaran tulisan tangan berjudul “STORM Nota

Dok. Istimewa
Sidang Pleidoi Kecelakaan Maut Palagan, Christiano Tarigan Kena Sanksi Sosial Kematian Argo Ericko 

“Melalui kesempatan pembelaan ini,” tulis Trya, “kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk memutuskan perkara ini ex aequo et bono adil bagi semua pihak, dengan mempertimbangkan hati nurani," tegasnya.

Christiano: “Saya Tidak Pernah Mabuk atau Gunakan Narkotika”

Dalam nota pembelaan yang dibacakan di ruang sidang, Christiano mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk menyampaikan pleidoi secara pribadi.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, syalom, salam sejahtera bagi kita semua. Yang Terhormat Majelis Hakim, Ibu Jaksa Penuntut Umum, Panitera, dan Penasihat Hukum. Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan nota pembelaan diri,” ucapan pembuka Christiano.

Ia menyatakan penyesalan mendalam atas peristiwa yang terjadi, dan menegaskan bahwa sejak awal tidak pernah berusaha lari dari tanggung jawab.

“Saya sangat menyesali dan memohon maaf atas terjadinya musibah yang saya maupun kita semua tidak inginkan. Sejak kejadian kecelakaan, saya tidak pernah melarikan diri. Saya turun dari kendaraan, mendatangi korban, memeriksa napasnya  korban masih bernapas meski lemah dan langsung meminta bantuan warga sekitar agar korban segera mendapat pertolongan medis,” jelasnya.

Christiano juga menegaskan bahwa dirinya tidak sedang dalam pengaruh alkohol maupun narkotika.

“Yang Mulia Majelis Hakim, saat kejadian maupun sebelum musibah tersebut, saya tidak dalam pengaruh alkohol, dalam kondisi mabuk, maupun di bawah pengaruh obat-obatan terlarang,” kata Christiano.

Mahasiswa UGM yang Harus Menunda Mimpi

Dalam sidang itu pula, Christiano menjelaskan bahwa dirinya merupakan mahasiswa aktif Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

“Selama tiga tahun sudah saya tempuh proses belajar mengajar dengan sungguh-sungguh. Saya telah diterima di Groningen University, Belanda, untuk program pertukaran pelajar Agustus–Desember 2025. Namun karena musibah ini, dengan berat hati saya harus membatalkan keberangkatan dan mengundurkan diri dari UGM, kampus yang saya banggakan,” ungkapnya.

Selain berprestasi di bidang akademik, Christiano juga aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA), Persekutuan Mahasiswa Kristen FEB UGM, serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi UGM (HIPMI PT UGM).

 


“Saya pribadi yang mandiri, bukan anak manja. Saat libur kuliah, saya selalu mengisi waktu dengan magang di berbagai instansi seperti Astra Group, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia,” tulisnya dalam pleidoi itu.

 


Beban Keluarga dan Harapan untuk Pulang

Christiano juga mengungkap perannya dalam keluarga besar yang memegang erat nilai dan adat Batak.

“Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak saya memiliki kondisi berkebutuhan khusus, dan adik saya sedang kuliah di Universitas Indonesia. Sebagai cucu laki-laki tertua, saya diberi tanggung jawab besar untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan marga Tarigan,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved