Pemkot Yogya Gandeng Deretan Off Taker untuk Kelola Sampah Organik Basah

Menurutnya, off taker yang ditunjuk pun sudah menyatakan kesiapannya untuk menampung sampah organik basah yang terkumpul setiap harinya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
MASALAH SAMPAH: Foto dok ilustrasi. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (23/5/25). Hasto bicara soal pengelolaan sampah di Jogja. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta melibatkan sejumlah off taker yang siap memanfaatkan sampah organik basah yang terkumpul dari masyarakat.

Sebagai informasi, sampah organik basah dihimpun melalui program emberisasi di level rumah tangga, disalurkan pada penggerobak, dan tidak diboyong menuju depo.

"Jadi, itu ada tiga di wilayah, selatan, tengah, dan utara, yang menjadi off taker," tandas Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Kamis (18/9/25).

Menurutnya, off taker yang ditunjuk pun sudah menyatakan kesiapannya untuk menampung sampah organik basah yang terkumpul setiap harinya.

Sampah yang bersumber dari sisa makanan atau dapur tersebut, akan dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti ayam dan lele, budidaya maggot, hingga komposting.

"Saya berharap, kalau dari 300 ton (rata-rata volume sampah harian) itu, bisa tereduksi 100 ton saja, sudah bersyukur banget," ungkap Hasto.

Ia mengungkapkan, program yang jadi bagian dari gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) itu, perlahan mulai membuahkan hasil manis.

Selaras data yang dihimpunnya, tren pembuangan di beberapa depo seperti Ngasem, Pringgo, hingga Karang, sudah berkurang lebih dari 20 persen.

"Wirobrajan itu kan bawanya sampah ke Ngasem, itu pengurangannya luar biasa. Biasanya satu kelurahan 6 ton lebih, sekarang tinggal 2,7 ton," cetusnya.

Akan tetapi, Hasto pun tidak menampik, beberapa depo besar layaknya Pengok, Mandala Krida, hingga Argolubang, penurunannya belum signifikan.

Hal tersebut, sedikit banyak disebabkan oleh cakupan sumber pembuangan yang lebih luas, dan didominasi oleh kawasan-kawasan padat penduduk.

"Karena tidak ada space untuk mengolah sampah. Itu wilayah yang padat, sehingga (sampah) seolah-olah semua datang ke depo," terang Wali Kota.

"Makanya, hari ini kami membagikan ember. Senin besok target kami pembagian ember selesai. Total ada 5.000 ember yang kita bagikan," urainya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved