20 Situs Geologi di DIY Ditetapkan Jadi Cagar Alam Nasional, Ini Daftar Lengkapnya
Kawasan cagar alam geologi ini terdiri atas 20 objek yang tersebar di wilayah Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Ia memperingatkan bahwa penggunaan yang tidak sesuai—seperti bermain pasir atau mendirikan bangunan tanpa kendali—dapat merusak pola alam yang unik dan berharga secara ilmiah.
“Misalnya yang pasir di Parangtritis. Itu kan sudah masuk dalam bagian-bagian keputusan itu. Berarti apa? Tidak untuk dimainkan lagi untuk anak-anak, itu merusak. Merusak maupun bangunan-bangunan yang ada juga harus ditertibkan. Karena arah angin akan membawa konsekuensi mengubah pola-pola yang ada di pasir. Apalagi kalau bangunan itu tinggi, otomatis hilang pola-pola yang di pasir itu. Sedangkan itu bisa menjadi pusat studi karena di Indonesia adanya hanya di situ,” tegasnya.
Sri Sultan HB X menegaskan kembali arti penting keputusan ini bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Ia menyambut baik langkah pemerintah pusat yang memberikan dasar hukum kuat untuk melindungi dan mengelola kekayaan geologi di wilayahnya.
“Saya kira keputusan ini bagi kami sangat bermanfaat untuk kepastian, bagi masyarakat sendiri maupun bagi pemerintah daerah. Kami terima kasih sekali dengan keputusan ini,” ujar Sultan.
Adapun berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan Kawasan Cagar Alam Geologi di Daerah Istimewa Yogyakarta, kawasan cagar alam geologi ini terdiri atas 20 objek yang tersebar di wilayah Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul.
20 objek geologi tersebut meliputi: Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo di Kalurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman; Lava Bantal Berbah di Kalurahan Jogotirto dan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman; Batugamping Eosen di Kalurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman; Goa Kiskendo di Kalurahan Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo; dan Mangan Kliripan-Karangsari di Kalurahan Hargorejo dan Karangsari, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.
Selanjutnya adalah Gunungapi Purba Nglanggeran di Kalurahan Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul; Bioturbasi Kali Ngalang di Kalurahan Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul; Gunungapi Purba Siung–Batur–Wediombo yang mencakup Kalurahan Balong dan Jepitu, Kecamatan Girisubo, serta Kalurahan Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul; Gumuk Pasir Parangtritis di Kalurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul; dan Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil–Suroloyo di Kalurahan Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
Objek lainnya adalah Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari di Kalurahan Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo; Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang di Kalurahan Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo; Kompleks Perbukitan Intrusi Godean di Kalurahan Sidorejo dan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman; serta Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo–Plawangan Pakem di Kalurahan Purwobinangun dan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Juga termasuk dalam daftar adalah Aliran Piroklastik Bakalan di Kalurahan Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman; Rayapan Tanah Ngelepen di Kalurahan Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman; Sesar Opak Bukit Mengger di Kalurahan Trimulyo, Kecamatan Jetis, serta Kalurahan Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul; Gunung Ireng Pengkok di Kalurahan Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul; Gunung Genthong Gedangsari di Kalurahan Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul; dan Lava Purba Mangunan di Kalurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. (*)
FTSP UII Gelar Summer School, Hadirkan Mahasiswa Enam Negara Belajar Kebencanaan Geologi |
![]() |
---|
DWS Respons Cepat Usulan Gubernur DIY, Fasilitasi Koordinasi dengan Kementerian PU |
![]() |
---|
Apel Hari Pramuka, Gubernur DIY Ajak Generasi Muda Jadi Garda Terdepan Bangsa |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pusat Meski Danais DIY Dipangkas, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Ingatkan Sejarah Pramuka dan Tantangan Masa Kini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.