Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pusat Meski Danais DIY Dipangkas, Ini Alasannya
Sri Sultan HB X juga menegaskan, keputusan itu berada sepenuhnya di pemerintah pusat dan DPR.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menegaskan tidak ingin menjadikan Dana Keistimewaan (Danais) sebagai bahan negosiasi politik dengan pemerintah pusat.
Ia menyebut ada beban moral terkait sejarah sumbangan besar mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada republik pada masa awal kemerdekaan.
“Ya kalau DPR atau DPRD melakukan (lobi ke pusat), ya silakan. Saya punya beban kalau saya mengajukan negosiasi (danais) mbok ditambah dan sebagainya. Itu saya punya beban. Saya tidak mau dalam pengertian politik danais sebagai bentuk dipersamakan sewaktu swargi (Sri Sultan HB) ke-9 membantu membiayai republik,” ujar Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).
Pernyataan itu merujuk pada kiprah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang pada 1940-an menyumbangkan sekitar 6 juta gulden untuk kepentingan negara.
Saat itu, keuangan Indonesia berada di titik kritis, kas negara kosong, dan sumbangan itu menopang biaya operasional negara, mulai dari kesehatan, pendidikan, militer, hingga gaji pegawai.
“Jangan sampai wong dulu almarhum membantu itu ikhlas kok, bukan kon (disuruh) dikonversi dengan ini (danais). Jadi itu kan beban bagi saya, jadi saya tidak bisa berkomentar apa pun,” imbuh Sri Sultan.
Baca juga: Sri Sultan HB X Ingatkan Sejarah Pramuka dan Tantangan Masa Kini
Sikap tersebut disampaikan di tengah kabar bahwa Danais DIY pada 2026 akan dipangkas separuh dari alokasi biasanya, yakni dari Rp 1 triliun menjadi Rp 500 miliar.
Pemangkasan itu merupakan bagian dari penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sri Sultan HB X juga menegaskan, keputusan itu berada sepenuhnya di pemerintah pusat dan DPR.
“Ya gimana, itu kan APBN. Semua dipotong, ya mau apa lagi dan itu sudah dimasukkan ke bagian usulan pemerintah ke DPR. Saya nggak tahu apakah (anggarannya) akan naik atau tidak. Kalau saya, terserah saja pemerintah bagaimana, anggarannya juga turun,” ujar Sultan.
Sri Sultan HB X menyebut pemangkasan anggaran bukan hanya menyasar Danais, tetapi juga pendapatan daerah lain.
“Ya prioritas, sebenarnya juga tidak hanya itu. Pendapatan daerah kan juga turun, untuk kembali (seperti) sebelum Covid-19 juga belum bisa. Ya memang ekonomi tumbuh, tapi golongan menengah yang hanya pegawai ini kan masalah,” katanya.
Ia menambahkan, program Danais biasanya diajukan dua tahun sebelumnya sehingga ruang penyesuaian terbatas.
“Sebetulnya kan program tahun ini sudah dua tahun sebelumnya diajukan, kami ajukan akhir tahun, itu realisasinya baru dua tahun (berikutnya). Jadi mengurangi itu kan Departemen Keuangan dan Dalam Negeri sudah melihat program yang ada, nanti kami sesuaikan dengan kondisi itu,” tutur Sultan.
Meski demikian, Sri Sultan HB X berharap kondisi ekonomi membaik agar alokasi Danais kembali meningkat.
“Jadi dikurangi ya sudah, kondisinya memang begitu. Saya yakin nanti kalau ekonominya membaik kan pasti tambah, bukan mengurangi. Karena itu kan masuk dalam undang-undang,” harap Sri Sultan. (*)
Sri Sultan HB X Ingatkan Sejarah Pramuka dan Tantangan Masa Kini |
![]() |
---|
Perda Disetujui, Pemda DIY Perkuat Layanan Korban dan Sinkronisasi Anggaran |
![]() |
---|
Pemangkasan Danais 2026, Pemda DIY Siapkan Prioritas Program |
![]() |
---|
Danais DIY 2026 Disebut Akan Dipangkas Separuh, Sri Sultan HB X: Rapopo, Penghematan Semua Kena |
![]() |
---|
Alokasi Danais DIY Disebut Hanya Rp500 Miliar pada 2026, DPRD DIY Desak Pusat Tinjau Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.