Jagongan Warga: Ruang Temu Warga dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Forum Jagongan Warga berupaya untuk mendiskusikan beberapa isu warga dalam penerapan visi-misi bupati terpilih Kulon Progo yang baru.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
JAGONGAN WARGA - Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (YLKiS) menggelar forum terbuka bersama komunitas/organisasi maupun warga Kulon Progo dengan mengundang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (YLKiS) menggelar forum terbuka bersama komunitas/organisasi maupun warga Kulon Progo dengan mengundang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo.

Pertemuan ini bertempat di Swiss-belhotel Airport Yogyakarta, Temon, Kulon Progo yang dihadiri oleh berbagai latar belakang komunitas/organisasi yang tersebar di Kulon Progo seperti Jaringan Inklusi Kulon Progo (Jarikrogo), Aliansi Pemuda Kulon Progo, Komunitas Sinau Bareng, BEM, IPNU, IPPNU, IPM, IMM, Seikat, PPDI, Difabel Siaga Bencana (Difagana), HWDI Kulon Progo, SPM Pariwisata Yogyakarta, Fatayat NU, Perempuan Berkebaya dan lain sebagainya.

Forum ini menjadi ruang temu antara warga Kabupaten Kulon Progo dengan Pemkab Kulon Progo untuk mengingatkan kembali janji kampanye, sekaligus menagih komitmennya yang diharapkan diakomodir dalam perencanaan dan program pembangunan Kabupaten Kulon Progo.

Forum Jagongan Warga berupaya untuk mendiskusikan beberapa isu warga dalam penerapan visi-misi bupati terpilih Kulon Progo yang baru.

Terpilihnya bupati baru tersebut tentu menjadi harapan tersendiri bagi warga Kulon Progo.

Sebagai warga negara, masyarakat sipil memiliki peran penting untuk terus mengawasi jalannya pemerintahan lima tahun ke depan sekaligus mengawal komitmen yang pernah disampaikan di masa kampanye.

Beberapa isu yang menjadi sorotan dalam forum jagongan warga ini ialah inklusivitas, ketenagakerjaan, pendidikan dan pertanian.

Tentu isu tersebut perlu untuk dikawal bersama antara pemerintah dan warga Kulon Progo, agar penerapanya dapat dirasakan langsung oleh warga Kulon Progo.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Program Manager YLKiS, Tri Noviana dalam sambutanya.

“Jagongan warga ini merupakan proses panjang yang dimulai dari penyusunan aspirasi warga sampai dengan terpilihnya pemimpin baru di Kulon Progo. Tujuannya menjadi ruang aspirasi warga sebagai upaya mengawal proses pembangunan yang lebih demokratis dan inklusif di Kulon Progo. LKiS selalu menempatkan diri sebagai jembatan penghubung antara warga, pemerintah Kabupaten Kulon Progo, hingga DPRD,” ujarnya.

Forum Jagongan Warga ini menghadirkan Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Aris Syarifuddin, serta Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Kulon Progo, Diana Puspitasari dan Restu Dewandaru untuk mendengarkan aspirasi kebutuhan warga serta mendialogkan gagasan, program kerja dan visi-misi yang akan dimasukkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kulon Progo.

Aspirasi kebutuhan warga disampaikan oleh empat perwakilan komunitas/organisasi yang berbeda dan diperkuat dengan data-data temuan yang dihimpun oleh YLKiS.

Para peserta yang hadir juga memperoleh kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

Setelah pihak Bapperida dan DPRD Kabupaten Kulon Progo menanggapi aspirasi warga, rangkaian diskusi ditanggapi oleh Iranda Yudhatama dari Swara Nusa Institute yang mengulas realitas masalah yang terjadi pada setiap komunitas maupun warga dan penerapanya pada program pembangunan di Kabupaten Kulon Progo.

Sesi Jagongan Warga dibuka dengan penyampaian aspirasi oleh masing-masing komunitas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved