Bentor di Malioboro Mulai Dibatasi, Becak Kayuh Bertenaga Listrik Jadi Alternatif Ramah Lingkungan
Kebijakan ini berangkat dari keprihatinan atas kualitas udara di kawasan Malioboro yang mengalami peningkatan kadar karbon monoksida (CO)
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
BECAK - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menaiki becak kayuh bertenaga listrik saat peluncuran kampanye kawasan rendah emisi di Malioboro, Yogyakarta, Jumat (18/7/2025).
Lokasinya akan disesuaikan dengan kapasitas kawasan Malioboro yang saat ini sudah padat.
“Kuota andong di Malioboro hanya 60 unit. Kalau kita tambah lebih dari itu tentu tidak memungkinkan. Becak juga harus dibatasi agar tidak mengganggu pejalan kaki,” ujar Hasto.
Ia menyebut, proses transisi akan dilakukan secara bertahap, termasuk kemungkinan uji coba sebagian unit becak listrik terlebih dahulu.
Penataan ulang lalu lintas di ruas-ruas pendukung Malioboro juga menjadi bagian dari skenario pengaturan mobilitas kawasan.
“Apapun itu, 2025 harus menjadi titik awal dimulainya kebijakan tersebut, meskipun skalanya masih kecil,” tegasnya. (*)
Baca Juga
Tanpa APBD, 'Ember Gotong Royong' Jadi Jurus Pemilahan Sampah di Kota Yogya |
![]() |
---|
Kurangi Beban Depo, Kota Yogyakarta Dapat Kuota Pembuangan ke TPA Piyungan 50 Ton Per Hari |
![]() |
---|
Warga Pasang Spanduk Protes di Depo THR Kota Yogyakarta, Tagih Janji Pemkot soal Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Siapkan Skema Darurat Atasi Krisis Sampah Dampak Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Kerahkan 90 'Jumilah', Pastikan Sampah yang Masuk Depo Hanya Residu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.