Warga Pasang Spanduk Protes di Depo THR Kota Yogyakarta, Tagih Janji Pemkot soal Pengelolaan Sampah

Protes warga tersebut disinyalir akibat kondisi depo THR yang sejak beberapa pekan terakhir mengalami kelebihan muatan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
PROTES - Spanduk bernada protes yang dipasang sejumlah warga di depo sampah THR, Kota Yogyakarta, Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebuah spanduk bernada protes dipasang oleh sejumlah warga di depo sampah THR, di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta, Selasa (16/9/2025).

Tulisan 'Masyarakat Jogja Nagih Janji' terlihat sangat mencolok, digoreskan dengan cat semprot berwarna merah di atas lembaran kain putih yang menutup hampir sepanjang pintu depo.

Selain spanduk, terlihat bendera putih berukuran besar, yang lekat dengan simbol menyerah, turut dipasang di tempat penampungan limbah sementara tersebut.

Protes disinyalir akibat kondisi depo THR yang sejak beberapa pekan terakhir mengalami kelebihan muatan, sehingga mulai menimbulkan aroma tak sedap.

Seorang petugas di depo sampah THR, Yanto, mengungkapkan, spanduk protes dipasang rombongan warga pada pagi hari, kisaran pukul 09.00 WIB.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat yang datang untuk memasang spanduk itu merupakan penggerobak sampah dengan seragam berwarna oranye.

"Ada 50-an orang tadi yang ke sini. Datang langsung pasang spanduk itu. Tapi, nggak menyampaikan apa-apa, cuma pasang spanduk itu saja," katanya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Siapkan Skema Darurat Atasi Krisis Sampah Dampak Pembatasan TPA Piyungan

Namun, berdasar perbincangannya dengan beberapa warga yang datang ke depo, Yanto menuturkan, mereka ingin menagih janji Pemkot Yogyakarta terkait penyelesaian masalah persampahan.

Bukan tanpa alasan, deretan depo sampah yang tadinya sempat bersih, kondisinya kini kembali overload hingga menggangggu aktivitas warga masyarakat.

"Mereka kan mempertanyakan janji Pemkot (Yogyakarta) ya, katanya mau menyelesaikan sampah. Tapi, sudah sebulan lebih kondisi deponya seperti ini," ungkapnya. 

Sementara, salah satu pelaku usaha kuliner di sekitar depo sampah THR, Iday, berharap kepada pemerintah daerah, agar segera merampungkan polemik berkepanjangan itu.

Ia mengaku khawatir, menjelang musim penghujan, tumpukan sampah yang semakin meluber berdampak negatif terhadap kenyamanan pelanggannya.

"Takutnya kita jadi terdampak, kalau musim hujan kan sampahnya jadi basah, berpotensi menumbulkan bau tidak sedap," terangnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved