RSUD Sleman Mantapkan Jadi Rumah Sakit Maju, Berdaya Saing dan Berkeadaban
FGD Renstra ini melibatkan perwakilan internal RSUD Sleman dan pelbagai elemen masyarakat lintas sektor.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - RSUD Sleman mengusung menjadi rumah sakit yang maju, berdaya saing dan berkeadaban dalam visi lima tahun ke depan, yang disampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) tentang rencana strategis (Renstra) 2025-2030.
Visi tersebut dijabarkan melalui lima misi utama.
"Peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Pengembangan SDM profesional, modernisasi sarana dan prasarana, serta tata kelola yang produktif dan efisien," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sleman, dr. Esti Kurniasih, di kegiatan FGD renstra yang digelar di ruang Pronojiwo lantai 5 RSUD Sleman, Selasa (15/7/2025).
FGD Renstra ini melibatkan perwakilan internal RSUD Sleman dan pelbagai elemen masyarakat lintas sektor.
Hal ini sebagai wujud transparansi dalam pembangunan kesehatan daerah, sekaligus mencerminkan komitmen RSUD Sleman untuk menjadikan renstra sebagai dokumen strategis yang inklusif dan partisipatif dalam memperkuat jejaring kemitraan di tingkat lokal.
Direktur RSUD Sleman, dr Novita Krisnaeni, mengatakan pelibatan elemen masyarakat dalam kegiatan ini diharapkan dapat turut serta berkontribusi menyampaikan saran dan masukan untuk pengembangan RSUD Sleman ke depan.
Masukan dari masyarakat sangat berarti untuk membantu bagi rumah sakit melaksanakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi warga Sleman.
Baca juga: Pemkab Sleman Turun Tangan Lakukan Pengawasan Langsung Terkait Isu Beras Oplosan
Adapun terkait rencana strategis ke depan, RSUD Sleman akan membangun gedung baru di tahun 2025-2026.
Gedung tersebut terdiri dari lima lantai untuk mendukung pengambangan pelayanan.
"Tahun 2026 pembangunan gedung lima lantai ini, diharapkan sudah selesai, sehingga pelayanan di gedung tersebut bisa dilakukan. Termasuk nanti memindahkan layanan IGD. Mudah-mudahan nanti bisa terwujud (IGD) di lantai 1," katanya.
Layanan IGD ini menjadi salah satu masukan dari peserta FGD.
Sebab, akses menuju layanan IGD yang berada di lantai 2 RSUD Sleman ini dianggap cukup sulit dijangkau.
Kendaraan pembawa pasien harus naik terlebih dahulu untuk bisa menjangkau layanan tersebut.
Ke depan, RSUD Sleman juga merancang kebutuhan jangka panjang untuk alat kesehatan dan sumber daya manusia, yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan dan standar akreditasi rumah sakit strata madya hingga utama.
"Langkah ini diharapkan dapat mendorong transformasi pelayanan kesehatan yang lebih merata, berkualitas, dan terintegrasi," katanya. (*)
Dana Bantuan Parpol di Sleman Diusulkan Naik 140 Persen |
![]() |
---|
Catat! Besok Malam Ada Contraflow Pengerjaan Proyek Tol Jogja-Solo Area Trihanggo Sleman |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG Terjadi Lagi, Orangtua di Sleman: Jika Tidak Mampu Lebih Baik Dihentikan |
![]() |
---|
Dominikus Dion Batal Gabung Timnas U-23 Indonesia, Dokter Tim PSS Sleman Ungkap Kondisi Pemain |
![]() |
---|
3 Kasus Keracunan Massal Terjadi Dalam Waktu Sebulan Terakhir di DIY, Begini Tanggapan Kepala BGN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.