Membangun Pendidikan Kewarganegaraan yang Relevan di Era Digital

Pendidikan kewarganegaraan modern harus mampu menghubungkan teori dengan realitas sosial, seperti membahas kasus aktual

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) 

Dilansir dari jurnal “Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara di Era Digital” strategi dalam memanfaatkan platform digital guna mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara dapat di lakukan dengan beberapa cara. Yang pertama adalah penggunaan platform e-learning interaktif yang dapat menjadikan pendidikan kewarganegaraan lebih menarik dan efektif.

Platform ini mampu menawarkan berbagai fitur seperti video pembelajaran, kuis interaktif, dan simulasi yang memungkinkan siswa belajar dengan cara yang lebih dinamis dan menarik. Contoh penerapannya mencakup: Menyediakan video yang menguraikan konsep kewarganegaraan, sejarah, dan budaya dengan cara yang menarik, serta menggunakan simulasi untuk memperagakan situasi nyata, seperti pemilihan umum atau debat mengenai isu-isu nasional. 

Yang kedua adalah memanfaatkan media sosial untuk mendistribusikan informasi dan kampanye tentang kesadaran berbangsa dan bernegara. Dengan menggunakan platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube, informasi dapat disebarluaskan secara cepat dan luas.

Contoh strategi yang bisa diterapkan meliputi: Menggunakan hashtag tertentu untuk kampanye kesadaran nasionalisme dan kewarganegaraan, serta menyelenggarakan webinar dan diskusi online dengan narasumber yang berpengalaman untuk membahas isu-isu kebangsaan. 

Selanjutnya, kita dapat mengembangkan aplikasi mobile yang berisi kuis, permainan edukatif, dan materi pembelajaran, sehingga proses belajar bisa menjadi lebih menyenangkan dan mendalam.

Pendidikan kewarganegaraan harus menjadi ruang belajar yang memberdayakan, tempat siswa tidak hanya belajar tentang negara, tetapi juga menemukan peran mereka dalam membangun masyarakat. Jika PPKn bisa lebih kontekstual, inklusif, dan relevan, maka kita akan menghasilkan generasi yang kritis terhadap isu sosial-politik, empatik terhadap keberagaman, responsif terhadap tantangan digital, dan aktif dalam membangun demokrasi.

PPKn tidak hanya tentang menghafal Pancasila, tetapi tentang menghidupkannya dalam tindakan nyata. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan kewarganegaraan bisa menjadi fondasi utama menciptakan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan siap membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. (*)

*Oleh : Aisyah Puteri Fadillah, Miranda Aisyah Putri, Muhammad Farrel Ghozali, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved