DAFTAR 13 Kapanewon di DIY yang Masuk Zona Rawan Tsunami Jika Gempa Megathrust Terjadi

Sebanyak 13 kapanewon di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk zona rawan tsunami jika gempa megathrust terjadi. Berikut daftarnya

pixabay
Ilustrasi tsunami 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 13 kapanewon di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk zona rawan tsunami jika gempa megathrust terjadi. 

Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berkekuatan hingga magnitudo 8,8 berpotensi memicu tsunami dengan gelombang setinggi 18-22 meter. 

Warga diperkirakan hanya memiliki waktu 38 hingga 42 menit untuk menyelamatkan diri ke zona aman. Berikut penjelasannya:

1. Zona merah tersebar di Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, mengungkapkan, zona merah tersebar di wilayah pesisir Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo. 

“Berdasarkan kajian BMKG tahun 2006 lalu, skenario terburuk adalah terjadinya gempa megathrust berkekuatan 8,8 magnitudo. Gempa ini bisa memicu tsunami dengan gelombang setinggi 18 sampai 22 meter. Waktu penyelamatan diri diperkirakan hanya sekitar 38 hingga 42 menit menuju ke zona aman,” kata Noviar, Jumat (20/6/2025).

Berikut daftar 13 kapanewon di DIY yang masuk ke zona rawan megathrust

Kabupaten Kulonprogo

  • Temon
  • Wates
  • Panjatan
  • Galur

Kabupaten Bantul

  • Srandakan
  • Sandeng
  • Kretek

Kabupaten Gunungkidul

  • Purwosari
  • Saptosari
  • Panggang
  • Tanjungsari
  • Tepus
  • Girisubo

2. Potensi tsunami 18-22 Meter

Potensi tinggi gelombang tsunami, lanjut Noviar, telah dipetakan dalam skenario simulasi oleh BMKG. 

“Ketinggian gelombang bisa mencapai 18 hingga 22 meter. Untuk itu, zona aman ditentukan minimal 4 kilometer dari garis pantai, baik di sisi kanan maupun kiri sungai. Lokasinya berada di kalurahan, masjid, atau musala yang berada di dataran lebih tinggi,” katanya.

Sebagai bagian dari mitigasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD DIY telah melakukan ekspedisi tsunami sejak 2019. 

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan sosialisasi, pemasangan papan peringatan, serta pembangunan jalur evakuasi di sepanjang pesisir DIY.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved