Terjaring Trash Barrier, Per Bulan 6 Ton Sampah Diangkat dari Aliran Sungai Code di Kota Yogya
ia menegaskan, keberadaan trash barrier memberikan dampak positif terhadap upaya Pemkot Yogyakarta dalam menahan laju sampah di aliran sungai.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Dalam kurun satu bulan terakhir, trash barrier yang dipasang di aliran Sungai Code yang melintasi Kota Yogyakarta, berhasil menghadang 6 ton sampah.
Berdasar catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, setiap harinya terdapat sekitar 200 kilogram sampah yang diangkat petugas, setelah tersangkut trash barrier.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta, Very Tri Jatmiko, menuturkan, sebelum trash barrier dipasang, sampah yang terangkat hanya di kisaran 95 kilogram per hari saja.
Sehingga, ia menegaskan, keberadaan trash barrier memberikan dampak positif terhadap upaya Pemkot Yogyakarta dalam menahan laju sampah di aliran sungai.
"Volume sampah terbanyak di Code, dibanding empat sungai lain, Winongo, Gajahwong, dan Manunggal. Rata-rata per bulan bisa 6 ton di Code. Tapi, itu sampah basah. Kalau kering mungkin setengahnya," katanya, Selasa (17/6/25).
Adapun jaring penghadang sampah di Sungai Code saat ini sudah terpasang di dua titik, yakni di sisi utara (Jembatan Sardjito) dan sisi tengah (selatan Jembatan Sayidan).
Akan tetapi, untuk mengantisipasi melonjaknya debit air yang berdampak pada derasnya arus sungai, trash barrier tidak bisa dipasang selama 24 jam penuh.
"Selama cuaca masih banyak hujannya, ya kita amankan dulu. Satu yang terpasang (penuh) di Code, sebelah selatan Jembatan Sayidan. Di beberapa titik kalau debit air tinggi, trash barrier-nya tidak akan kuat," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan, sejauh ini empat unit jaring penghadang sampah sudah dipasang di empat titik di dua aliran sungai, yakni Code dan Winongo.
Namun, untuk memenuhi prinsip keadilan, pihaknya pun tidak hanya menghadang sampah dari hulu saja, tetapi juga harus mencegah limbah dari kota mengalir ke hilir.
"Rencana akan saya pasang juga di hilir, minimal empat. Sekarang kan baru di hulu empat, terus nanti di hilir empat, supaya sampahnya kota tidak mengenai orang Bantul," katanya.
"Memang harus adil kan, jangan sampai kita menjaring sampah dari Sleman (hulu), tapi sampah kita sendiri malah mengenai orang Bantul yang ada di hilirnya," lanjut Hasto. (aka)
Cerita Mahasiswa Asing di UNY Ikut Ngarit, Cari Pakan untuk Ternak di Seyegan Sleman |
![]() |
---|
Pengeluaran Rp609.160 Jadi Batas Kemiskinan, Warga Kota Yogya: Nggak Nalar |
![]() |
---|
Dishub Kota Yogyakarta Telusuri Parkir Ilegal Bermodal Sobekan Kertas di Malioboro |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi UAJY Sebut Fenomena Kemiskinan di DIY UnikĀ |
![]() |
---|
Satu Toko Kelontong di Tegalrejo Yogyakarta Terbakar, Diduga Karena Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.