Pemkab Gunungkidul Masih Cermati Kebijakan Mendagri Soal Relaksasi Rapat di Hotel dan Restoran
Sekda Gunungkidul sebenarnya menyambut baik adanya kebijakan ini, terutama untuk menggerakkan perekonomian daerah.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Lebih jauh, Sunyoto mengatakan sejak pemberlakuan efisiensi sektor hotel dan resto di Kabupaten Gunungkidul ikut terdampak siginifikan.
Lantaran, kegiatan pemerintahan menjadi salah satu yang berkontribusi menghidupkan sektor hotel dan restoran, selain kegiatan pariwisata.
"Dampaknya siginifikan, terjadi penurunan drastis. Pasalnya, salah satu kontribusi sektor hotel dan resto dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang sebagian besar digelar oleh Pemerintah. Kalau industri MICE nya tidak jalan tentu efek domino terjadi ke industri lain," ujarnya.
Pihaknya pun berharap kebijakan pemerintah tersebut tidak hanya sekadar wacana tetapi diikuti dengan realisasi di lapangan.
"Kami sangat apresiasi dengan kebijakan ini, sebetulnya adanya hotel ini juga kan kesepakatan dengan pemerintah daerah juga, ada blueprint-nya, karena ada pasar juga dari sisi pemerintah. Jadi, bukannya membuat kegiatan di hotel atau restoran dengan tujuan asal belanja ,tapi memang ada keperluannya," tandasnya. (*)
| Pelaku Usaha Hotel di Sleman Mendapat Edukasi Pemantauan Orang Asing |
|
|---|
| Ada Penyesuaian LP2B, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Persetujuan RTRW dari Kementerian ATR/BPN |
|
|---|
| Pemkab Gunungkidul Terima Hibah Senilai Rp232,7 Juta untuk Perkuat Infrastruktur Transportasi |
|
|---|
| PMI Kota Yogya dan Carani Hotel Jalin Kolaborasi, Galang Stok Darah Lewat Donor Massal |
|
|---|
| Harga Pupuk Subsidi Turun, DPP Gunungkidul: Pengecer Wajib Patuhi HET |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.