Rangkuman Pengetahuan Umum
Fakta Unik: Tertawa Bisa Menyebabkan Kematian, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Begini penjelasan ilmiah alasan mengapa tertawa bisa menyebabkan kematian. Tertawa berlebihan atau tidak terkendali ternyata berbahaya.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Anda pasti pernah membaca berbagai manfaat tertawa. Namun, tahukah Anda bahwa tertawa bisa menyebabkan kematian?
Dikutip Tribunjogja.com dari sciencefocus.com, tertawa bisa menyebabkan kematian.
Hingga kini memang hanya ada beberapa kasus meninggal dunia akibat tertawa yang dilaporkan.
Berdasarkan beberapa kasus tersebut, biasanya seseorang meninggal dunia karena tertawa terlalu keras hingga menyebabkan serangan jantung atau sesak napas.
Ada punya orang yang pingsan karena tertawa. Hal ini dapat menyebabkan cedera, dan beberapa penderita narkolepsi melaporkan kehilangan kesadaran sementara yang dipicu oleh tawa atau emosi kuat lainnya.
Selain itu, ada beberapa kondisi otak fatal yang sangat langka yang dapat menyebabkan tawa tidak terkendali.
Merangkum Healthline.com, kematian akibat tertawa tidak sering terjadi, tetapi dapat terjadi dalam keadaan tertentu.
Catatan untuk Anda, jangan abaikan gejala tidak biasa yang muncul setelah tertawa terlalu keras.
Jika perlu, konsultasikan dengan dokter, bahkan jika hanya mengalami gejala sementara. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi di masa mendatang.
Apa yang bisa terjadi jika seseorang tertawa terlalu keras atau tidak terkendali?
Mengutip Healthline.com, terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan salah satu kondisi yang mengancam jiwa, di antaranya :
1. Aneurisma otak pecah
Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak.
Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan tersebut pada akhirnya dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Aneurisma yang pecah dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak.
Tekanan yang meningkat tersebut dapat mengganggu pasokan oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.
Tanda-tanda aneurisma otak pecah :
- Sakit kepala parah dan tiba-tiba
- Muntah
- Penglihatan ganda
- Kejang
- Sensitif terhadap cahaya
- Kebingungan
2. Serangan asma
Berbagai emosi dapat memicu gejala asma, termasuk menangis, stres, kegembiraan, dan tertawa.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala asma ringan. Namun, tertawa keras dapat memicu serangan asma yang parah terhadap beberapa orang lain, hingga membuat mereka sulit bernapas.
Tanpa pengobatan asma yang tepat waktu, serangan asma yang dipicu oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau henti jantung.
3. Kejang Gelastik
Kejang Gelastik tergolong unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat terjaga atau tidur.
Orang yang mengalami kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosi ini dipaksakan dan tidak terkendali.
Kejang Gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus. Kebanyakan dari tumor ini jinak, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat tumor ganas, meskipun kurang umum.
4. Asfiksia / Sesak napas
Kematian akibat tertawa juga dapat terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan asfiksia atau sesak napas.
Tertawa terlalu keras dapat mencegah pernapasan yang cukup atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga tubuh mereka kekurangan oksigen.
5. Sinkop / pingsan
Sinkop biasanya merupakan kehilangan kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah ke otak tidak mencukupi. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan denyut jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih.
Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang hebat.
Jika disebabkan oleh kondisi jantung, episode sinkop terkait dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Sinkop yang disebabkan oleh tawa mungkin tidak menyebabkan serangan jantung, tetapi dapat mengakibatkan cedera yang mengancam jiwa jika Anda pingsan dan kepala terbentur.
Kapan harus mencari pertolongan medis?
Tertawa terlalu keras dapat menyebabkan masalah pada orang tertentu, sehingga Anda harus memperhatikan tubuh dan kesehatan Anda.
Kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa sebelum atau setelah tertawa terbahak-bahak.
Berikut gejala yang harus diperhatikan :
- Sakit kepala parah
- Pusing
- Kebingungan mental
- Kesulitan bernapas
- Kehilangan kesadaran sementara
Jika Anda menderita asma, konsultasikan dengan dokter tentang risiko serangan asma akibat tertawa.
Sebaiknya Anda selalu membawa inhaler, terutama jika Anda mengalami mengi atau batuk setelah tertawa terbahak-bahak.
Jika Anda mengalami gejala parah setelah tertawa terlalu keras, segera pergi ke ruang gawat darurat atau hubungi 112.
(Tribunjogja.com/ANR)
Inilah 20 Kata Bahasa Jawa Timur vs Jawa Tengah: Sama Bunyi, Beda Arti! |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.