MBTI
Otrovert, Bukan Introvert atau Ekstrovert: Apa bedanya dengan Ambivert?
Selama ini, kita sering mengenal dua kutub kepribadian utama yaitu introvert dan ekstrovert. Namun, kini muncul istilah baruyaitu "otrovert"
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Selama ini, kita sering mengenal dua kutub kepribadian utama yaitu introvert dan ekstrovert.
Keduanya menjadi cara populer untuk mengkalsifikasikan pemahaman mengenai orientasi sosial seseorang.
Namun, kini muncul istilah baru yang mencoba melengkapi dan menengahi pemahaman itu, “otrovert”.
Psikiater asal Amerika Serikat, Rami Kaminski, memperkenalkan konsep ini sebagai bentuk penggambaran individu yang tidak tertarik pada kelompok sekitarnya.
Ortovert memperlihatkan bahwa dalam interaksi ia berada di area “abu-abu”.
Berikut penjelasan lebih lanjut seputar tipe kepribadian otrovert:
Baca juga: MBTI Introvert vs Ekstrovert: Lebih dari Sekadar Ramai atau Sunyi
Apa Itu Otrovert?
Psikiater tersebut menciptakan istilah ini dari bahasa Spanyol otro , yang berarti “yang lain,” dan akhiran “-vert,” yang dipinjam dari bahasa psikologi yang menggambarkan orientasi.
Dalam wawancara dengan New Scientist, Kaminski mengaku awalnya istilah “otrovert” hanya sebuah lelucon di tim penelitinya.
Namun setelah pengamatan sistematis, ia berkembang menjadi hipotesis serius.
Kaminski menggambarkan otrovert sebagai sosok mandiri secara emosional dan resisten untuk menyelaraskan diri dengan emosi orang lain.
Fenomena ini disebut sebagai “Bluetooth phenomenon”.
Orang lain biasanya “terhubung” secara emosional satu sama lain, sementara otrovert tetap berada di frekuensi mereka sendiri.
Beberapa tokoh besar dunia, seperti Franz Kafka dan George Orwell, mungkin termasuk kepribadian ini.
Ciri-Ciri Otrovert
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Kepribadian-Otrovert.jpg)