Lomba Kalurahan Jadi Strategi DIY Percepat Pemerataan dan Ketahanan Pangan

Lomba ini juga diharapkan mampu meningkatkan motivasi para aparat pemerintahan tingkat bawah dalam mengembangkan program-program inovatif. 

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sekda DIY, Beny Suharsono 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menjadikan Lomba Kalurahan sebagai alat strategis untuk memetakan capaian pembangunan sekaligus mendorong percepatan pemerataan serta ketahanan pangan dari tingkat akar rumput. 

Kegiatan ini dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) DIY dan secara resmi dimulai hari ini dengan tahap presentasi paparan peserta.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, membuka sesi penilaian paparan yang digelar di Ruang Rapat Wisanggeni, Gedung Biro Umum dan Protokol, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (15/05/2025). 

Ia menyatakan bahwa lomba bukan sekadar kompetisi, melainkan juga mekanisme evaluatif untuk melihat sejauh mana pembangunan desa dan kelurahan telah menyentuh kebutuhan riil masyarakat.

“Lomba ini bukan hanya mencari pemenang, tetapi juga mengidentifikasi praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan lokal, kewilayahan, dan pemberdayaan masyarakat. Ini menjadi dasar penting dalam pengambilan kebijakan pembangunan yang lebih merata dan berbasis kebutuhan,” ungkap Beny.

Tahun ini, lomba mengangkat tema “Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Swasembada Pangan”, sesuai petunjuk teknis Kementerian Dalam Negeri.

Total tujuh peserta — empat kalurahan dan tiga kelurahan — dari seluruh kabupaten/kota di DIY berpartisipasi dalam ajang ini.

Baca juga: Aliansi Buruh Yogyakarta Desak Pemerintah Lakukan Deteksi Dini Kondisi Perhotelan DIY

Mereka dinilai melalui tiga tahap utama, yakni penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, dan paparan.

Pada tahap paparan hari ini, para lurah dan kepala kelurahan didampingi jajarannya mempresentasikan berbagai capaian, potensi wilayah, serta inovasi pembangunan yang telah mereka lakukan sepanjang tahun terakhir.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menampilkan kreativitas lokal dalam menghadapi tantangan seperti krisis pangan, ketimpangan sosial, dan pengelolaan sumber daya.

Menurut Beny, hasil lomba akan menentukan kalurahan dan kelurahan dengan performa terbaik, yang nantinya akan dijadikan lokasi percontohan (labsite).

“Ini adalah bagian dari upaya sistematis untuk mempercepat pembangunan yang merata dan berkelanjutan, khususnya dalam konteks ketahanan pangan nasional,” katanya.

Lomba ini juga diharapkan mampu meningkatkan motivasi para aparat pemerintahan tingkat bawah dalam mengembangkan program-program inovatif. 

Lebih jauh, ini merupakan refleksi dari komitmen Pemda DIY untuk memberdayakan kalurahan dan kelurahan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Setelah tahap paparan, proses klarifikasi lapangan akan dilakukan pada 19 hingga 28 Mei 2025.

Tim penilai akan mencocokkan data administratif dengan kondisi nyata di lapangan untuk memastikan integritas dan akurasi laporan dari masing-masing peserta.

Dengan penyelenggaraan lomba yang sistematis dan partisipatif ini, Pemda DIY berharap dapat memperkuat sinergi pembangunan antara pusat dan daerah serta memperluas dampak positif hingga ke tingkat kalurahan dan kelurahan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved