Kecelakaan Maut di Purworejo

Kesaksian Warga di Lokasi Kecelakaan Maut di Purworejo: Ini Kejadian Paling Tragis

Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) kemarin bisa dikatakan menjadi insiden yang memakan korban jiwa paling banyak.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
KECELAKAAN MAUT - Kondisi truk dan angkudes yang ringsek usai mengalami kecelakaan di Tanjakan Ngangkruk, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (07/05/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton dan angkutan umum di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (07/05/2025) siang, mengungkap cerita tersendiri.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, lokasi tersebut terbilang rawan dan kerap terjadi kecelakaan.

Namun, kecelakaan yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) kemarin bisa dikatakan menjadi insiden yang memakan korban jiwa paling banyak.

Diberitakan, tabrakan antara truk tronton dan angkudes yang mengangkut rombongan guru asal Magelang tersebut menewaskan 11 orang, dan sejumlah lainnya mengalami luka berat.

Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di Tanjakan Ngangkruk di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Iwan, seorang warga sekitar, Tanjakan Ngangkruk termasuk titik paling rawan di sepanjang Jalan Purworejo-Magelang.

 Pasalnya, kendaraan dari arah Magelang yang menuju Purworejo terkadang tak menyadari adanya turunan curam dan menikung tajam di lokasi tersebut.

"Kejadian di sini juga cukup sering terjadi, rata-rata karena rem blong," jelas Iwan, saat ditemui reporter Tribunjogja.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Guru Ngaji Itu Telah Pergi, Ibunda Korban Kecelakaan Maut di Purworejo Tak Punya Firasat Apapun

Iwan pun menuturkan detik-detik kronologi peristiwa nahas itu terjadi.

"Sebelum tabrakan, sopir truk sempat membunyikan klakson beberapa kali," ujar Iwan.

Selain klakson, Iwan menyebut sopir truk sempat menyalakan lampu dim depan beberapa kali. 

Kode tersebut diberikan untuk kendaraan angkutan desa (angkudes) yang juga berjalan di depan truk.

Iwan menduga kode tersebut diberikan untuk memberitahu sopir angkudes bahwa truknya mengalami rem blong. 

Sebab setelah itu, truk tersebut menabrak angkudes hingga terguling dan mengenai bangunan warung milik warga di tepi jalan.

"Begitu tabrakan terjadi, warga langsung mendekat dan mendapati banyak korban meninggal," katanya.

BANGKAI ANGKOT; Kondisi kendaraan usai kecelakaan di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, Rabu (7/5/2025
BANGKAI ANGKOT; Kondisi kendaraan usai kecelakaan di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, Rabu (7/5/2025 (Tribunjogja.com/Yuwantoro W)

Erik, warga lainnya, mengungkapkan baru sekitar 3-4 hari lalu insiden rem blong juga terjadi pada sebuah truk kontainer yang hendak turun lewat Tanjakan Ngangkruk. 

Beruntung, sopir truk tronton mampu mengendalikannya.

Ia pun menyebut kecelakaan nahas antara truk dan angkudes pada Rabu kemarin menjadi yang paling fatal, sebab korban jiwanya terbilang sangat banyak.

"Selama saya tinggal di sini, ini kejadian laka paling tragis," ungkap Erik yang juga ikut mengatur arus kendaraan di Tanjakan Ngangkruk.

Baca juga: Kabar Sopir Truk yang Alami Kecelakaan Maut di Tanjakan Ngangkruk Jalan Purworejo-Magelang

Menurutnya, laka di titik tersebut banyak terjadi karena faktor kesalahan manusia, cukup banyak pengendara yang tidak hapal medan jalan, selain itu kelaikan kendaraan jug menjadi salah satu faktor penyebab.

Erik bersama warga lainnya juga kerap rela turun ke jalan demi mengatur arus lalu lintas di Tanjakan Ngangkruk demi mencegah terjadinya kecelakaan. 

Salah satunya mengatur agar kendaraan melewati jalur ekstrem tersebut secara bergantian.

Sebab kendaraan dari bawah (arah Purworejo), terutama yang jenisnya berat kerap sulit menanjak. 

Sementara sopir kendaraan dari atas (arah Magelang) kerap tidak tahu bahwa ada turunan tajam menikung di depannya.

"Kebanyakan kendaraan dari atas sudah memasang persneling tinggi karena tidak tahu di depannya ada turunan tajam," jelas Erik.

( tribunjogja.com )

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved