3.202 Jemaah Calon Haji DIY Berangkat Mulai 20 Mei 2025, Usia Tertua 92 dan Termuda 18 Tahun
Para jemaah calon haji asal DIY akan diberangkatkan secara bertahap mulai 20 Mei 2025 melalui Embarkasi Solo, Jawa Tengah.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 3.202 calon jemaah haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipastikan siap berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Para jemaah akan diberangkatkan secara bertahap mulai 20 Mei 2025 melalui Embarkasi Solo, Jawa Tengah.
Pelepasan resmi dilaksanakan dalam acara "Pamitan Jemaah Haji DIY" di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Selasa (6/5/2025).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Ahmad Bahiej, mengatakan jumlah jemaah haji DIY tahun ini terdiri atas 3.184 jemaah ditambah 18 petugas haji daerah.
Dari jumlah tersebut, dua jemaah tercatat mengalami mutasi keluar wilayah DIY.
Sebaran jemaah terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 1.208 orang, diikuti Bantul 923 orang, Kota Yogyakarta 448 orang, Kulon Progo 332 orang, dan Gunungkidul 273 orang.
Jemaah tertua adalah Sigit Wasono (92), warga Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, sementara yang termuda adalah Muhammad Fauzan Hibrizi (18), warga Sabdodadi, Bantul.
"Jemaah DIY terbagi dalam 10 kloter, yakni kloter 63 hingga 71, ditambah 21 jemaah asal Bantul yang tergabung di kloter 62," kata Ahmad. Semua kloter tergolong dalam gelombang kedua dan akan mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Kloter pertama, yakni 62-SOC, akan masuk Asrama Haji Donohudan pada 19 Mei pukul 18.00 WIB dan dijadwalkan terbang keesokan harinya pukul 18.15 WIB.
Kloter-kloter berikutnya diberangkatkan bertahap hingga 22 Mei.
Baca juga: 67 Calon Haji dari Kota Yogya Batal Berangkat ke Tanah Suci, Mayoritas Karena Belum Cukup Dana
Selama di Makkah, mayoritas jemaah akan menempati akomodasi di kawasan Misfalah, sekitar 2 kilometer dari Masjidil Haram.
Khusus kloter 71-SOC akan menginap di kawasan Syisyah, berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota dan dekat dengan kawasan Mina.
Terkait kebijakan penyesuaian kepadatan di Mina, sekitar 25 persen jemaah haji Indonesia tahun ini akan menjalani skema tanazul, yakni kembali ke hotel setelah wukuf di Arafah dan melontar jumrah.
Jemaah DIY yang menginap di Syisyah akan masuk dalam skema tersebut, sedangkan jemaah di Misfalah tetap menjalani mabit atau bermalam di Mina.
Baik jemaah tanazul maupun mabit tetap mendapatkan layanan konsumsi penuh.
Karya Anak Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata, Pemda DIY Beri Apresiasi Sejak Usia Dini |
![]() |
---|
3.236 Jemaah Haji DIY Sudah Pulang ke Tanah Air, Tiga Wafat di Tanah Suci |
![]() |
---|
Pesan Wagub DIY saat Melepas 205 Kontingen Fornas VII NTB, Raih Prestasi Terbaik |
![]() |
---|
Pegiat Olahraga Masyarakat DIY Siap Harumkan Nama Daerah di FORNAS VIII 2025 |
![]() |
---|
Media Massa DIY Dukung Penuh Porda XVII di Gunungkidul, Soroti Dampak Ekonomi dan Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.