Kunjungi Gunungkidul, Menteri LH Bicara Soal Pentingnya Kawasan Karst dan Ecosystem Services
Menteri Lingkungan Hidup memberikan apresiasi penghargaan eviromental bagi mereka yang bersedia menyediakan ecosystem services (jasa ekosistem).
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, berbicara soal pentingnya menjaga kawasan karst di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Hal itu disampaikannya usai menanam pohon di kawasan Bumi Watu Obong, Kalurahan Gari, Kabupaten Gunungkidul, pada Minggu (20/4/2025).
"Di Gunungkidul kita bicara soal konservasi ekologi. Di mana, dari luas kabupaten sekitar 135 ribu kilometer persegi, hampir 60 persen di wilayah ini merupakan kawasan karst. Kawasan merupakan pegunungan gamping yang sangat penting. Salah satu ekosistem yang Berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2009 dimintakan Mentri untuk melakukan pengaturannya, termasuk karst," ujarnya.
Dia berujar kawasan karst memiliki banyak fungsi terutama merupakan stok karbon dunia. Di mana, stok karbonnya sangat tinggi dibandingkan dengan pohon.
"Namanya batu kapur, begitu dia terganggu sedikit itu karbonnya sangat tinggi dibandingkan pohon. Jadi, ini sangat penting sekali," tuturnya.
Maka dari itu dirinya akan memberikan apresiasi penghargaan eviromental bagi mereka yang bersedia menyediakan ecosystem services (jasa ekosistem).
"Sebagai menteri, intervensi saya agar semua pihak harus kita kawal. Menteri lingkungan hidup telah menandatangani keputusan menteri Nomor 2 Tahun 2025 tentang timbal jasa lingkungan hidup. Masyarakat yang menyediakan jasa lingkungan hidup ," tuturnya.
Baca juga: Gunungkidul Perkuat Pertahanan Ternak Lewat Vaksinasi dan Edukasi Massal Antraks
Dia mencontohkan salah satu wilayah di Gunungkidul yang telah menerapkan Ecosystem Services ialah Kalurahan Gari.
Menurutnya, masyarakat Kalurahan Gari telah mencoba dari kegiatan ekploitasi menjadi kegiatan eksplorasi terhadap batu gamping yang ada wilayah ini.
"Makanya ini yang harus kita hargai. Kami meminta kepada Pak Sekda untuk melakukan pendataan terkait pembangunan yang bersifat Ecosystem Services yang sudah ada di wilayah ini," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga turut memuji terkait pengolahan wisata ekologis yang dilakukan Kabupaten Gunungkidul lewat Geopark.
Apalagi, Geoparknya mendapatkan apresiasi dari UNESCO itu merupakan suatu penghargaan yang tinggi secara global.
"Itu mencerminkan bahwa Gunungkidul harus mencermati dengan serius keberadaan geologinya dalam memanfaatkan pariwisatanya jadi tidak perlu membuat wisata yang terlalu eksploitatif hingga mengganggu fungsi ekologis di dalam geopark tersebut," ungkap dia.
Sekda Kabupaten Gunungkidul, Sri Surhartanta, mengatakan menyambut positif soal pentingnya kawasan karst dan ecosystem services di Kabupaten Gunungkidul.
"Tentu, nanti akan kami tindaklanjuti apa yang menjadi arahan dari Pak Menteri," tandasnya. (*)
Sri Sultan HB X Harap PORDA DIY 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gunungkidul Butuh Investor untuk Pembangunan SPBN di Pantai Sadeng |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Mendekati Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.